Disentil Mahasiswa UI Soal Boneka Partai, Begini Jawaban Ganjar

Bacapres ganjar Pranowo ketika mengisi umum di Universitas Indoensia. (Foto: ist.)

Jakarta, 5NEWS.CO.ID, –  Capres 2024, Ganjar Pranowo membicarakan banyak hal serta terlibat sesi tanya-jawab menarik dengan mahasiswa ketika mengisi kuliah umum di Universitas Indonesia.

menegaskan bahwa transisi energi akan menjadi prioritas pemerintahan Indonesia ke depan. Upaya pengembangan energi baru terbarukan (EBT) akan terus digenjot sebagai upaya melindungi bumi dari ancaman kerusakan lingkungan.

Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen Universitas Indonesia (UI) saat mengisi kuliah umum dengan tema “Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan” di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UI, Senin (18/09/23).

“Kita butuh transisi energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat besar dan menyelamatkan lingkungan. Kalau hanya mengandalkan energi fosil, itu tidak akan cukup. Dan kita akan menikmati kerusakan lingkungan yang lebih parah,” katanya.

Saat ini saja lanjut Ganjar, dampak dari penggunaan energi fosil sudah terjadi. Isu pencemaran udara di Jakarta misalnya, disebabkan karena penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan.

“Kita harus cepat beralih ke energi ramah lingkungan. Maka program saya ke depan mewujudkan green energy and blue energy,” jelasnya.

Selain untuk melindungi lingkungan, penggunaan energi baru terbarukan, lanjut Ganjar, penting untuk mencukupi kebutuhan energi nasional. Jika hanya mengandalkan energi fosil saja, maka kebutuhan energi tidak akan pernah tercukupi.

“Dan potensinya kita punya banyak, tapi sampai sekarang belum bisa berjalan. Sebenarnya itu sangat bisa, tinggal seberapa serius kita menuju ke sana,” tegasnya.

Butuh pemimpin yang memiliki leadership yang kuat untuk mewujudkan itu. Sebab, dibutuhkan keputusan politik agar cita-cita transisi energi di Indonesia bisa berjalan.

“Kadang saya gemas, ketemu Dirjennya dan tanya soal EBT sampai mana, dijawab belum Pak Ganjar. Padahal Dirjennya sudah sering diganti, tapi keputusan energinya belum juga ganti,” ucapnya.

Selain soal transisi energi, dalam acara kuliah kebangsaan itu Ganjar menyampaikan sejumlah gagasannya untuk memajukan Indonesia. Ia menyampaikan ada tiga fondasi yang harus dikerjakan agar Indonesia benar-benar bisa menjadi negara maju.

Pertama, menurut Ganjar adalah meningkatkan anggaran negara hingga dua kali lipat. Kedua, dengan digitalisasi sistem pemerintahan, dan yang ketiga dengan pemberantasan korupsi.

Dalam kegaiatan tersebut, terdapat kejadian menarik saat seorang mahasiswa jurusan Ilmu Politik bernama Naufal bertanya kepada Ganjar; Apakah Ganjar akan menjadi petugas rakyat atau petugas partai saat menjadi presiden. Pertanyaan tersebut disambut tepuk tangan meriah seluruh peserta dalam ruangan.

Mendengar pertanyaan tersebut, mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun memberikan acungan jempol. Ganjar pun menegaskan agar tidak perlu takut terkait petugas partai atau tidak, ia menanyakan mahasiswa tersebut apakah sempat mengikutinya selama 10 tahun dirinya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

“Kalau Anda googling di media, sebelum saya dicalonkan, yang ‘mukulin’ saya siapa,” kata Ganjar.

Ganjar mengungkapkan di PDIP, kandidat bakal calon presiden (capres) bukan hanya dia, tetapi ada nama lain, seperti Puan Maharani.

“Ada nama lain. Mba Puan UI loh, alumni kita sama-sama. Saya digebukin oleh teman sendiri dan itu buat saya biasa saja karena kan belum putus,” ujar dia.

Ia menilai dinamika seperti itu harus dinikmati dan dirasakan sebagai hal biasa, terkait perbedaan kader partai dan pekerja rakyat, Ganjar mengakui dirinya merupakan kader partai.

“Tapi presiden bukan kader partai, gubernur bukan kader partai, itulah melayani. Jadi kita bisa membedakan ketika sudah berada jabatan, maka kalau Anda research tentang saya, apa yang saya lakukan, adakah kemudian saya berpihak hanya pada partai saya, mungkin nyaris Anda tidak akan menemukan,” ujar Ganjar.

Komentar