
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Sekelompok pelajar berkumpul lalu asik main game online saat jam belajar di halaman rumah pemilik sebuah warung kopi di Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, Pati. Orang tua juga merasa prihatin dan khawatir akan kondisi anak yang lebih cenderung bermain game online dibanding mengerjakan tugas dari sekolah.
Puryono, orang tua salah satu pelajar SMPN 1 Margoyoso, mengeluhkan kondisi anaknya yang lebih suka bermain game bersama teman-temanya ketimbang mengerjakan tugas yang diberikan secara daring. Ia menilai sistem pembelajaran daring justru berdampak buruk pada perkembangan mental anak sekolah.
“Di dalam internet itu isinya kan bermacam-macam. Ada konten dewasa juga, sedangkan orang tua kan tidak mungkin bisa mengawasi anak full 24 jam. Kami harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan,” tutur Puryono saat ditemui wartwan, Rabu (2/12/2020).
“Padahal dulu di sekolah-sekolah para guru membuat aturan untuk para pelajar dilarang membawa HP. Bahkan sesekali di adakan penggeledahan. HP juga disita jika kedapatan siswa membawa HP di sekolah. Sekarang kok malah pelajar diwajibkan punya HP untuk belajar daring. Apa nggak terbalik ini?” keluhnya.
“Harapan saya, hal seperti ini bisa benar-benar di pertimbangkan dan secepatnya dilaksanakan belajar tatap muka Kembali,” ujar Puryono.
Sementara itu, Haji Saikun, warga Rt 03 Rw 01 Desa Waturoyo mengaku sengaja menggratiskan wifi bagi pelajar. Pria yang akrab disapa Mbah Haji ini berharap dapat membantu meringankan beban orang tua di masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan para siswa belajar daring.
“Tapi sayangnya, fasilitas yang kita sediakan bukan digunakan untuk belajar. Yang ada malah pagi, siang dan malam asyik-asyikan bermain game tanpa ingat waktu,” pungkas Mbah Haji Saikun.(Dwi)