Diberi Upah Ratusan Ribu Rupiah, Penggali Kubur Jenazah COVID-19 Ikhlas

Palembang, 5NEWS.CO.ID, – Herman (52) bersama tim penggali kubur jenazah COVID-19 lainnya sudah dua bulan rela untuk tidak pulang kerumah.

Ia lebih memilih tidak bertemu dengan keluarganya untuk sementara waktu dan lebih banyak menghabiskan waktu di pos TPU Gandus Hill, Palembang, Sumatera Selatan. Alasannya takut jika dirinya membawa virus corona bagi keluarga.

Jika dia pulang kerumah, hanya mengganti baju kotornya saja. Namun keluarga Herman mendukung sepenuhnya untuk tetap bekerja walaupun risikonya tinggi.

“Pulang dua hari sekali, hanya ganti baju lalu kesini lagi,” ungkap Herman seperti dilansir dari kompas.com, Minggu (7/8/2020) kemarin.

Semenjak 16 April 2020 lalu, dia bersama keempat rekannya ditugaskan untuk menggali pasien COVID-19 yang meninggal dunia.  Ia mengaku ikhlas melakukan pekerjaan itu demi misi kemanusiaan di tengah pandemi corona.

“Kalau kita menolak untuk memakamkan, terus siapa yang mau memakamkan. Saya hanya berdoa minta perlindungan sama Allah selama bekerja. Ini semua demi kemanusiaan,” ujar Herman.

Menurutnya dalam sehari paling sedikit dua pasien PDP meninggal dan dikebumikan. Namun seusai lebaran ada 12 jenazah dalam sehari yang kebumikan.

Ia juga mengatakan ukuran makam jenazah pasien COVID-19 berbeda dibanding makam pada umumnya.

Pada umumnya berukuran yang memiliki lebar 60 sentimeter dan panjang 90 sentimeter, sedangkan makam khusus COVID-19 berukuran lebar 90 sentimeter dan panjang 210 sentimeter.

“Karena kita mengikuti ukuran peti, kalau makam kan hanya jenazahnya saja,” jelasnya.

Bersama timnya, Herman melakukan pekerjaan berat itu dengan ikhlas, walaupun upahnya sebesar Rp 750 ribu untuk satu lubang makam dan dibagi berempat.

“Tidak ada uang tambahan lain, hanya itu saja. Kalaupun ada dikasih vitamin. Tapi kami tetap ikhlas, karena hanya ini yang bisa saya bantu selama pandemi,” pungkas Herman. (sari)