
Jakarta, 5NEWS.CO.ID, -Seorang pelajar dan seorang guru meninggal atas peristiwa yang menimpa SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo,Pasuruan, Jawa Timur. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu (6/11/2019) pukul 08.30 WIB.
Pada saat kegiatan belajar mengajar tiba-tiba atap kelas ambruk. Atas kejadian tersebut belasan siswa mengalami luka-luka dan menewaskan seorang pelajar dan satu orang guru. Sehingga kegiatan belajar mengajar pada saat itu dihentikan.
Garis polisi melingkar di luar gedung sekolah.
Menurut Relawan Taruna Siaga Bencana Pasuruan Muhammad Ghazali, para anggota relawan akan melakukan penjagaan di sekolah itu selama masa libur.
“Kemungkinan pada Senin pekan depan sekolah akan kembali normal saat melaksanakan proses belajar mengajar,” kata Muhammad Ghazali.
“Kalau hari ini untuk siswa sendiri masih libur.” Jelasnya.
Iwan, salah satu orang tua siswa SDN Gentong juga mengakui, kalau selama sepekan sekolah diliburkan.
Terdapat empat kelas yang runtuh. Yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B. Empat kelas itu berada di bagian depan gedung sekolah.
Terkait adanya peristiwa tersebut Komisi E DPRD Jawa Timur meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan secara serius infrastruktur bangunan-bangunan sekolah.
Menurut Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih, atap sekolah yang ambruk secara tiba-tiba justru menimbulkan banyak pertanyaan. Dia berharap polisi mengusut tuntas sehingga diketahui apa penyebabnya.
“Jangan ada lagi peristiwa serupa sehingga pemerintah di daerah harus lebih serius mengawasinya,” kata Hikmah, Rabu (6/11).
Hikmah juga menambahkan saat mendengar kabar itu, para dewan sedang rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur. Saat itu pula para dewan mendoakan dan mengirim Al-Fatihah atas kejadian yang menimpa SDN Gentong tersebut.
Sementara itu banyak karangan bunga berjejer didepan sekolah. Salah satunya karangan bunga dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Juga karangan bunga dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa . (cnn/end).