
Putrajaya, 5NEWS.CO.ID,- PM Baru Malaysia Muhyiddin Yassin menyatakan permohonan kepada Yang di-Pertuan Agong, Raja Al-Sultan Abdullah Ahmad Shah, untuk segera membubarkan parlemen usai pandemi dapat diatasi.
Melansir dari CNN, setelah setahun menggantikan Mahathir Muhammad sebagai PM Malaysia, Muhyiddin berharap agar pemilu dini dapat segera diadakan secepatnya. Hal ini disampaikannya dalam pidato peringatan satu tahun Perikatan Nasional (PN) di Putrajaya, Senin (1/3/2021).
Dalam konstitusi Malaysia, pemilu dapat diadakan setiap lima tahun sekali kecuali parlemen dibubarkan oleh Yang di-Pertuan Agong baik karna mosi tidak percaya maupun permohonan dari Perdana Menteri itu sendiri.
PM Muhyiddin lebih memilih diadakan pemilu dini ketimbang tetap menjabat hingga Mei 2023. Hal ini barangkali karna situasi politik di kabinet yang masih rawan, mengingat PM Muhyiddin hanya “menang tipis” 114 kursi dari 222 total kursi yang ada.
Angka ini sangat rawan jika disandingkan dengan oposisi Pakatan Harapan (PH) yang memegang 108 kursi. Memimpin parlemen dengan situasi semacam ini tentu akan menyulitkannya terutama untuk meloloskan anggaran tahunan yang harus dibahas di parlemen.
Kendati pemilu dini ini baik untuk dilakukan, PM Muhyiddin pun memahami bahwa diadakannya pemilu ini adalah sebuah “pertaruhan” di mana oposisi Pakatan Harapan (PH) justru dapat memenangkan suara mayoritas.
Akan tetapi Yang di-Pertuan Agong justru menunda diadakannya pemilu demi menghindari penyebaran virus Covid-19. Seperti dilansir Reuters Kamis (19/11/2020), negara bagian Sabah menjadi wilayah yang terdampak paling parah terkait lonjakan terbaru di kala itu. Hampir setengah dari total kasus Corona di Malaysia berasal dari Sabah, hingga akhirnya Raja memutuskan untuk menunda diadakannya pemilu.
PM Muhyiddin mendukung keputusan Raja sepenuhnya agar menunda pemilu sampai pandemi ini dapat diatasi.
“Fokus utama pemerintah saat ini adalah untuk menjauhkan negara ini dari pukulan ganda krisis kesehatan dan ekonomi. Setelah pandemi selesai, saya akan meminta Yang di-Pertuan Agong untuk membubarkan Parlemen,” kata Muhyiddin dalam pidatonya tersebut melansir dari CNA.
“Sampai saat itu, saya dan rekan-rekan di Kabinet akan terus menjalankan tugas dan tanggung jawab sebaik mungkin”, tambahnya.
PM Muhyiddin mengklaim bahwa kegiatan ekonomi di Malaysia telah kembali berjalan, meski tetap dilakukan pengawasan lebih di beberapa titik seperti perbatasan internasional dan pusat-pusat keramaian di “Negeri Jiran” tersebut.(mus)