
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Front Pembela Islam (FPI) menyerukan tegaknya khilafah di Indonesia. Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis melontarkan seruannya itu dalam aksi bela Uighur di depan Kedubes Cina, Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Sobri menilai ide penegakan khilafah, khususnya di Indonesia acap kali direndahkan. Padahal, menurut dia, Khilafah Islamiyah merupakan naungan bagi negara Islam dan mencegah penindasan terhadap umat Islam. Sobri lalu menyebut muslim Uighur di Xinjiang, Cina, sebagai contohnya.
“Kita harus memperjuangkan Khilafah islamiyah. Sama-sama kita perjuangkan kerja sama antar negara Islam. Kuatkan persatuan islam. Betul?” kata Sobri saat berorasinya dalam aksi bela Uighur di depan Kedubes Cina, Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Ketum FPI itu juga menyerukan persatuan kekuatan ekonomi negara-negara Islam. Ia menganggap, hal itu akan mencegah intervensi kekuatan ekonomi asing seperti Dollar dan Yuan. Tak hanya itu, Sobri menganggap perlu adanya pembentukan parlemen dan gabungan kekuatan militer antar negara-negara Islam.
Di hadapan massa, Sobri mengatakan khilafah merupakan ajaran yang paling mencerminkan amanat UUD 1945. Dia membantah anggapan bahwa gerakan khilafah identik dengan aksi terorisme dan kejahatan. Untuk itu, dia mengajak massa untuk tidak takut memperjuangkan khilafah.
“Insya Allah Imam Mahdi akan menjadi khalifah umat Islam. Imam Mahdi pasti datang jadi khalifah, karena itu berita dari Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
Massa FPI berunjuk rasa sebagai aksi solidaritas terhadap muslim Uighur di Xinjiang, Cina. Mereka memprotes keras perlakuan Pemerintah Cina kepada Uighur. Aksi tersebut dilakukan di tengah guyuran hujan deras di depan kedubes Cina. Massa bahkan melaksanakan sholat Ashar di jalan saat hujan deras turun.
Perwakilan massa aksi sempat berusaha menemui pihak Kedubes Cina, namun permintaan tersebut ditolak. Massa lalu dibubarkan setelah tak ada kabar dari pihak Kedubes Cina. Aksi massa FPI bubar dengan tertib setelah Sobri berorasi dan memimpin doa. Di penghujung orasinya, dia meminta massa aksi untuk bubar dengan tertib dan tenang. (dari berbagai sumber/hsn)