
Jakarta, 5News.co.id, – Untuk meredam gejolak di masyarakat pasca Pemilihan Presiden, (Pilpres) April silam, para Habaib dan Cendekiawan Muslim atas inisiasi oleh KH Maimun Zubair (Mbah Moen) dan Habib Lutfi bin Yahya, mengadakan Multaqo Ulama dan Habaib dan menghasilkan delapan rekomendasi untuk kemaslahatan bangsa.
Simak juga: MUI Respon Negatif Hasil Ijtima Ulama III |
Pertemuan ‘multaqo’ para itu sebagai upaya mengajak umat Islam tidak terprovokasi aksi inkonstitusional dari pihak manapun yang ingin merusak persatuan bangsa pasca pemilu 2019. Pertemuan itu dihadiri sekitar 1.500 orang terdiri dari para ulama sepuh, berbagai ormas, para habaib, para cendekiawan muslim.
“Kami mengajak seluruh ummat islam di indonesia untuk tidak terpancing dalam melakukan aksi-aksi inkonstitusional baik langsung dan tidak langsung. Tindakan inkonstitusional bertentangan dengan ajaran Islam dan dapat mengarahkan bughat,” kata Manarul Hidayat, Rais Syuriah PBNU di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (3/5).
Simak juga: Ini Tanggapan NU dan Muhammadiyah tentang Ijtima Ulama III |
Berikut delapan rekomendasi Multaqo itu:
1. Kami menegaskan kembali kesepakatan para pendiri
bangsa yang didalamnya alim ulama terkemuka bahwa untuk bangunan kenegaraan
yang sejalan dengan ajaran islam yang rahmatan lil alamin di Indonesia adalah
NKRI, UUD yang sejalan ajaran dengan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin
dalam Pancasila kaitan ini kesetian pada NKRI, dan Pancasila yang secara nyata
berkesesuaian dengan ajaran Islam.
2. Kami mengajak seluruh umat Islam untuk
menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 2019, supaya bersama-sama meningkatkan
ukhuwah Islamiyah menjalin silaturahim menghindari fitnah dan perpecahan serta
saling memaafkan melalui rekonsiliasi diatas. Kita insyaallah akan memasuki
bulan suci Ramadan dalam keadaan damai penuh kesucian dan tanpa permusuhan. Dan
kita insyaallah akan mendapatkan ampunan dan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri.
3. Kami mengimbau umat Islam untuk bersama-sama
mewujudkan stabilitas keamanan, perdamaian dan situasi yang kondusif dengan
mengedepankan persamaan umat manusia yang saling bersaudara satu sama lain
daripada menonjolkan perbedaan sifat kontra produktif sehingga kita selama dan
sesudah Ramadan mampu menjalankan ibadah dengan kualitas yang lebih baik serta
diberkahi Allah SWT.
4. Kami mengajak seluruh umat Islam di Indonesia
untuk menghindari dan menangkal aksi-aksi provokasi dan kekerasan dari
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab selama dan sesudah bulan Ramadan,
karena hal tersebut akan sangat mengganggu berlangsungnya ibadah di bulan suci
ramadhan, bahkan dapat menghilangkan pahala berpuasa di bulan Ramadhan yang
dilipatgandakan oleh Allah SWT.
5. Kami mengajak seluruh ummat Islam di
indonesia senatiasa menaati peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di
NKRI sebagai hubungan yang konstruktif dan penuh rasa hormat pemerintah yang
sah hal ini sangat jelas diajarkan tradisi agama islam.
6. Kami mengajak seluruh umat Islam di Indonesia
untuk tidak terpancing dalam melakukan aksi-aksi inkonstitusional baik langsung
dan tidak langsung. Tindakan inkonstitusional bertentangan dengan ajaran Islam
dan dapat mengarahkan bughat.
7. Kami mengajak seluruh umat Islam di Indonesia
untuk fastabiqul khairat berlomba-lomba dalam kebaikan guna meningkatkan
ekonomi umat dalam rangka berpatisipasi transportasi masyaralat dunia melalui
era digital, big data dan berjaya teknologi quick count. Demikain umat
Indonesia dapat melakukan pengentasan kemiskinan bagi ketimpangan serta
mengejar ketinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi.
8. Kami mengumumkan seluruh umat islam di
Indonesia bahwa kegiatan Multaqo akan dilakukan terus menerus dalam rangka
mengawal implementasi kesepakatan yang dibuat hari ini. Multaqo akan
dilaksanakan semester dua di tahun ini 2019. Dalam kaitan ini mengajak seluruh
umat islam di indonesia melakukan sosialisasi Multaqo melalui berbagai forum
kegiatan.