
Surabaya, 5NEWS.CO.ID,- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan angka kemiskinan di Jatim meningkat tembus 11,62 persen akibat pandemi Covid-19, sebelumnya di tahun 2019 lalu sudah mencapai 10,98 persen.
“Di Jawa Timur terjadi kenaikan angka kemiskinan akibat pandemi Covid-19. Tahun 2019 sudah 10,98 persen tahun 2020 naik lagi 11,62 persen. Saya ingin sampaikan ini terjadi di semua daerah,” kata Khofifah saat acara serah terima jabatan Bupati Trenggalek, Kamis (4/2/2020).
Menurutnya peningkatan angka kemiskinan merupakan dampak dari pandemi Covid-19, dimana hal ini sangat berpengaruh dengan perekonomian. Dibutuhkan kerja keras bersama untuk menyelamatkan ekonomi.
Khofifah juga menyebut wilayah Trenggalek angka kemiskinannya juga meningkat, bahkan presentasenya berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur.
“Trenggalek kebetulan sedikit diatas rata-rata provinsi, tetapi dengan ikhtiar secara inklusif oleh Pak Bupati, mudah-mudahan akan menggerakan ekonomi yang lebih signifikan pada kesejahteraan masyarakat Trenggalek,” ujarnya.
Seperti diketahui, salah satu backbone pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur adalah sektor Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) yang kini pencapaiannya 56,94 persen. Menurut Khofifah angka tersebut layak untuk mendapatkan pengawalan dari pemerintah daerah, salah satunya pariwisata.
Selain itu, intervensi konsumsi mayarakat bisa juga untuk menyelamatkan ekonomi, sesuai data dari PDRB Jawa Timur 60,82 persen adalah konsumsi masyarakat, terutama konsumsi rumah tangga yang angka pencapaian di Jawa Timur ada 4,8 persen, sedangkan nasional 4,3 persen. (sari)