Curhatan Anak-anak Indonesia Eks ISIS “Kami Tidak Tahu Mesti Kemana”

Anak-anak eks ISIS yang kehilangan keluarganya

Suriah, 5NEWS.CO.ID, – Kekalahan kelompok khilafahan ISIS kira-kira dua atau tiga tahun yang lalu membuat keluarga para petempur, baik itu perempuan maupun anak-anak bermukim dikamp pengungsian. Tempat tersebut di padati sekitar 70.000 orang.

Dikamp pengungsian banyak anak-anak yang kehilangan orang tuanya.  Mereka tidak tahu harus kemana,  untuk sementara waktu mereka harus bertahan di Suriah.

“Orang tua dan saudara-saudara saya sudah meninggal. Saya tidak tahu harus kemana. Saya akan bertahan disini,” aku Yusuf salah satu anak Indonesia eks ISIS.

Faruk temannya mengatakan ia kehilangan orang tuanya ketika desa mereka, Baghuz diserang koalisi anti ISIS.

“Terjadi serangan roket. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya berlari… dan setelah itu saya tidak pernah melihat keluarga saya lagi,” kata Faruk.

Sementara  Nasa  menceritakan bagaimana ia menyaksikan desanya di bom, setelah itu dirinya kehilangan keluarga.

“Pesawat menjatuhkan bom … orang-orang hilang, lalu saya menemukan Faruk,” jelas Nasa.

Terkait masalah tersebut Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah tidak berencana untuk memulangkan lebih dari 600 orang ISIS eks WNI dari kampung Suriah. Anak-anak yatim piatu diberikan peluang untuk dipulangkan, Rabu (12/2).

Menanggapi hal itu pengamat terorisme mengatakan anak-anak WNI eks ISIS di Suriah tidak akan menjadi risiko jika dipulangkan, apalagi jika pemerintah membina mereka. (end)