COVID-19 Varian Delta Menggila, Ahli Prediksi Indonesia Seperti India

Kondisi ruang tunggu Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (14/6/2021). (Gambar tangkapan layar)

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Kasus harian COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Varian Corona B1617.2 atau varian Delta yang pertama kali ditemukan di India, diduga sebagai penyebab menggilanya paparan COVID-19 di beberapa wilayah Indonesia. Ahli epidemiologi memprediksi Indonesia bisa mengalami kondisi sama seperti India.

Dr Dicky Budiman, ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, mengatakan bahwa varian Delta merupakan pemicu melonjaknya kasus corona di tanah air karena varian ini lebih menular dibandingkan dengan varian COVID-19 sebelumnya.

“Saya memprediksi, Juli akan ada peningkatan kasus yang sangat besar di masyarakat dan meningkatnya kematian di pulau Jawa. Karena 40 persen penduduk Indonesia tinggal di Jawa,” ungkap Dr Dicky seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (18/6/2021).

Dr Dicky menjelaskan, kepadatan penduduk Jawa menempatkan masyarakatnya dalam risiko tinggi penularan Corona varian Delta. Meskipun varian Alpha masih mendominasi kasus, jelas Dr Dicky, menggilanya COVID-19 varian Delta hanyalah masalah waktu. Ia pun khawatir Indonesia memiliki kondisi dampak COVID-19 seperti India.

“Melihat apa yang terjadi di India, polanya sangat jelas. Varian Delta lebih berdampak di negara (dengan penduduk) yang tidak memiliki (disiplin) menjaga jarak, memakai masker, tes, tracing dan (minim) vaksinasi,” kata dia.

Dalam dua hari terakhir, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat kasus harian COVID-19 di Indonesia sebanyak 12.624 pada Kamis, 17 Juni 2021 dan 12.990 kasus pada Jumat, 18 Juni 2021. Tiga provinsi penyumbang kasus harian terbesar, masing-masing adalah DKI Jakarta dengan 4.737 kasus baru, disusul oleh Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan 2.791 dan 1.331 kasus.