
Beijing, 5NEWS.CO.ID,- Cina menuding Amerika Serikat (AS) telah membawa virus corona atau COVID-19 ke Wuhan. Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Cina mengungkapkan bahwa virus corona telah salah diidentifikasi sebagai influenza biasa di AS.
Juru bicara Kemenlu Cina Lijian Zhao meminta AS mengakui bahwa virus corona di bawa oleh militer AS ke Cina. Ia juga menuntut pemerintah AS mengungkapkan apa yang mereka sembunyikan tentang asal-usul COVID-19.
Jubir Kemenlu Cina itu menunjukkan sebuah video Direktur Centre for Disease Control and Prevention (CDC) Robert Redfield yang menyebut bahwa kematian lebih dari 20.000 warga AS disebabkan oleh Covid-19 sebelum mereka berhasil mengujinya.
“Mungkin tentara AS yang membawa epidemi ke Wuhan,” ujar Zhao, dalam cuitannya di Twitter, Kamis (12/3/2020).
2/2 CDC was caught on the spot. When did patient zero begin in US? How many people are infected? What are the names of the hospitals? It might be US army who brought the epidemic to Wuhan. Be transparent! Make public your data! US owe us an explanation! pic.twitter.com/vYNZRFPWo3
— Lijian Zhao 赵立坚 (@zlj517) March 12, 2020
Ia menyeru CDC dan pemerintah AS transparan dan mau berbagi atas apa yang mereka ketahui tentang di mana dan kapan ‘Pasien 0’ COVID-19 pertama kali didiagnosis.
“Beberapa kematian (akibat) influenza sebenarnya (terjadi akibat) infeksi COVID-19, Robert Redfield dari US CDC mengakui di House of Representatives. AS melaporkan 34 juta kasus influenza dan 20.000 kematian. Tolong beri tahu kami berapa banyak yang terkait dengan COVID-19?” kata Zhao dalam twitnya.
Some #influenza deaths were actually infected with #COVID-19, Robert Redfield from US #CDC admitted at the House of Representatives. US reported 34 million cases of influenza and 20,000 deaths. Please tell us how many are related to COVID-19? @CDCDirector pic.twitter.com/vYNZRFPWo3
— Lijian Zhao 赵立坚 (@zlj517) March 12, 2020
Redfield mengakui bahwa beberapa kasus coronavirus salah diklasifikasikan sebagai influenza karena petugas medis tidak memiliki alat uji yang akurat bagi epidemi baru pada saat itu. Dalam video itu, Redfield tidak merinci kapan kasus-kasus ‘salah diagnosis’ ini pertama kali muncul. Ia hanya mengatakan bahwa ‘beberapa kasus telah didiagnosis seperti itu’.
Pada bulan Oktober 2019 delegasi militer AS sempat melakukan perjalanan ke Wuhan untuk menghadiri olimpiade Military World Games. Kehadiran mereka hanya berselang beberapa minggu sebelum kota itu dikarantina akibat wabah virus corona.
Sebelumnya, pengacara mantan PM Malaysia Matthias Chang juga mengungkapkan kecurigaan yang sama pada bulan Januari lalu. Chang mengatakan bahwa kemungkinan acara tersebut sebagai momen peluncuran perang biologis yang dilakukan AS terhadap Cina.
Baru-baru ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei juga mengeluarkan dekrit yang memerintahkan ‘pertahanan biologis’ sekaitan dengan penanggulangan wabah virus corona di negeri mullah tersebut. Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) juga menyatakan bahwa kemungkinan COVID-19 adalah bagian dari serangan biologis Amerika yang awalnya disebar di Cina, kemudian Iran dan seluruh dunia.(hsn)