Pasuruan, 5News.co.id,- Ratusan warga Nahdlatul Ulama (NU) beserta puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) turun ke lapangan untuk membantu mengamankan masjid Hidayatullah, Pasuruan, Jawa Timur. Hal itu dilakukan guna mencegah gesekan lebih lanjut dengan kelompok lain berpaham Salafi Wahabi yang sebelumnya dilaporkan menguasai masjid.
Gesekan terjadi saat pelaksanaan salat tarawih pertama pada Minggu (5/5/2019) malam. Jamaah Salafi yang berpaham Wahabi itu memenuhi sof atau barisan depan dan ngotot untuk memimpin sebagai Imam. Padahal seharusnya, imam dari NU yang memimpin salat sesuai jadwal dari Kemenag.
“Tiga sof paling depan dipenuhi oleh jamaah salafi. Mihrab tempat imam juga. Imam tarawih dari Kemenag dihalang-halangi saat hendak memimpin salat, itu sebabnya,” kata Kepala Kantor Kemenag Kab. Pasuruan Abdul Wahib, dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/5/2019) kemarin.
“Tidak benar dan berlebihan jika dikatakan warga NU diusir. Yang terjadi adalah tarik menarik siapa yang jadi imam tarawih waktu itu, sesuai jadwal dari kemenag, tapi dihalang-halangi oleh jamaah Salafi,” terangnya.
Wahib mengaku menyayangkan terjadinya gesekan antara warga NU dan Salafi tersebut. Dia mengatakan sebanyak 300 jamaah NU beserta Banser turun ke lokasi pada malam berikutnya agar insiden serupa tak terulang.
“Alhamdulillah, salat tarawih malam tadu berjalan baik. Tidak ada apa-apa,” pungkas Wahib.(hsn)