Bupati Blora Djoko Nugroho Sarankan Petani Protes Bila Ada KPL Nakal

Gambar ilustrasi. (Foto: Eddie Prayitno)

Blora, 5NEWS.CO.ID,- Para petani Blora merasa keberatan dengan kebijakan pemerintah tentang penjualan paket atau ‘intil-intil’ pupuk bersubsidi. Mereka menolak untuk membeli pupuk di Kios Pupuk Lengkap (KPL) yang sifatnya memaksa.

Bupati Blora Djoko Nugroho secepatnya akan mengirim surat ke pemerintah pusat terkait keluhan petani dengan ‘intil-intil’ pupuk bersubsidi tersebut.

“Ya saya akan kirim surat ke pemerintah pusat. Mereka tidak merasa, tapi dalam prakteknya kan seperti itu, kasihan mereka. Saya sudah nggak mau itu,” ungkap Joko, Senin (1/2/2021).

Ia menyarankan kepada para petani untuk protes bila masih ada KPL yang berusaha untuk memaksa.

“Ya protes saja saya sudah ngomong sama pabrik, sama distributor, semua orang sudah denger semuanya, coba kurang apanya saya,” sambungnya.

Menurut Djoko, penjualan pupuk non subsidi hanya untuk antisipasi kalau kekurangan saja dan harga pupuk bersubsidi tidak boleh melebihi harga eceran tertinggi (HET).

Sementara, Petugas Penjualan Daerah (PPD) Agus Nugroho di Petrokimia sepakat dengan Bupati Blora Djoko Nugroho yang melarang KPL memaksa petani untuk membeli ‘intil-intil’.

“Saya juga melarang KPL memaksa petani untuk membeli ‘intil-intil’. Kalau menawarkan dan petani mau membeli itu kan tidak masalah. Artinya secara hukum jual beli sah,” tutur Agus.

Pihaknya akan menindak tegas pada kios yang terbukti nakal dengan menjual pupuk bersubsidi di atas HET, ia pun siap dijadikan saksi di pengadilan. Kini di Blora masih tersisa dua ratusan kios, semula berjumlah enam ratus kios. (sari)