
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Desa Tegalharjo, Trangkil, Pati, geger oleh berita kehamilan seorang siswi Madrasah Aliyah (MA) Annur Khoriyatul Ulum. Guru madrasah pun dituding sebagai pria yang bertanggung jawab. Akhirnya, Mawar (bukan nama asli) mengaku hamil dari hubungan dengan pria berinisial I yang menjadi pacarnya.
Guru sekaligus bendahara Madrasah Aliyah Annur Khoriyatul Ulum, Ahmad Naji S.Pd.I., mengungkapkan bahwa Mawar selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya. Kedekatannya dengan siswi tersebut, kata Naji, semata-mata demi menjalankan amanat orang tua Mawar yang bekerja di luar Jawa.
“Ketika pulang, ibunya sempat datang ke rumah saya untuk menitipkan putrinya dan meminta saya menganggap Mawar sebagai anak sendiri. Kedekatan saya dengan anak ini karena ibunya meminta seperti itu,” kata Naji saat ditemui di Madrasah Aliyah Annur Khoriyatul Ulum, Minggu (22/5/2022) siang.
“Contohnya ketika anak ini mau beli hp dan minta tolong saya. Saya antar untuk membeli hp,” imbuhnya.
Tak jarang, kedua orang tua menitipkan kebutuhan Mawar kepadanya. Kedekatan ini menjadikan Naji dituduh sebagai pria yang menyebabkan siswi tersebut hamil.
“Akhirnya terjadi fitnah. Ketika anak ini hamil dianggap ada hubungan dengan saya, padahal tidak ada sama sekali,” ungkap Naji.
Kepala Sekolah MA Khoriyatul Ulum, Masruh S.Pd.I., menegaskan bahwa berita yang menyebut kehamilan Mawar akibat perbuatan asusila guru itu merupakan berita bohong dan menyesatkan. Ia menyayangkan pemberitaan negatif terkait kejadian ini. Menurut dia, pemberitaan tersebut tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada.
“Saya bertanya langsung kepada siswi yang bersangkutan, apa betul isu kamu hamil (akibat hubungan) dengan salah satu guru? Dia (Mawar) menjawab tidak Pak,” kata Masruh kepada 5NEWS.CO.ID, Minggu (22/5).
Masruh menjelaskan, berita yang beredar telah menghakimi dan menggiring opini masyarakat lantaran menyebut salah seorang guru madrasah sebagai pelakunya. Ia meminta media yang terlanjur memuat berita tersebut segera meminta maaf secara terbuka.
Selain itu, media-media tersebut juga diminta meluruskan narasi dengan menurunkan (take down) berita yang salah dan menggantinya dengan artikel yang sesuai dengan fakta.
“Kami menuntut hak koreksi dan hak jawab kami sesuai undang-undang. Jika tidak dipenuhi terpaksa kami tempuh jalur hukum,” tandas Masruh.
Sementara itu, Pembina Yayasan Annur Khoriyatul Ulum, Khumaidi, menyebut pihaknya telah memastikan kehamilan Mawar secara medis di rumah sakit PKU Fastabiq. Namun demikian, Khumaidi menepis isu bahwa kehamilan tersebut hasil hubungan dengan guru di madrasah.
Khumaidi mengungkapkan hubungan Mawar dengan warga Desa Pohijo berinisial I hingga hamil, telah dikonfirmasi dan terbukti.
“Dari percakapan WA, kami mengetahui anak ini berhubungan dengan warga Desa Pohijo di luar jam sekolah sampai hamil. Kami sudah konfirmasi melalui kepala desa dan keluarga yang bersangkutan dan ternyata benar,” ungkap Khumaidi, Minggu (22/5).
Menyikapi kabar tak sedap yang beredar, Khumaidi menyebut sejumlah media telah memuat berita berisi tuduhan sepihak tanpa bukti. Pihaknya akan menempuh langkah-langkah sesuai hukum yang berlaku untuk meluruskan berita-berita tersebut.
“Lembaga kami mempunyai badan hukum yang jelas. Kalau media-media itu tidak melakukan koreksi beritanya dan melakukan klarifikasi dalam 1x 24 jam, terpaksa kita menempuh jalur hukum,” tegas dia.
Menurut Khumaidi, sejak berdirinya Madrasah Annur Khoriyatul Ulum pada tahun 1958, perisitiwa ini merupakan insiden yang pertama kali. Karena itu, ia berpesan agar siswa dan guru menjaga batas-batas hubungan sesuai dengan ajaran agama.
Menurutnya, hal itu penting supaya fitnah serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.(hsn)