BP2MI Janji Akan Biayai Perawatan Sugiyem Warga Sukolilo Hingga Sembuh

Sugiyem PMI asal Sukolilo alami kekerasan fisik oleh majikan

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) berasal dari Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh majikannya di Singapura. Sugiyem menderita luka diarea matanya hingga hilang fungsi penglihatan, selain itu ia juga mendapat penyiksaan lain.

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mendatangi rumah Sugiyem pada Sabtu (14/11/2020) malam. Ia meminta maaf dan berjanji akan menfasilitasi perawatannya hingga sembuh.

“Atas nama pemerintah saya minta maaf atas kejadian yang ibu alami. Saya izin meminta pada ibu untuk merujuk ibu ke rumah sakit hingga sembuh,” pinta Benny sambil menangis bersimpuh pada Sugiyem.

Benny memastikan kejadian yang menimpa Sugiyem akan segera di proses hukum sesuai peradilan pemerintah Singapura.

Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan KBRI Singapura, ia tidak rela bila Pekerja Migran Indonesia mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari majikan.

“Ini sudah menyangkut harga diri negara. Saya tidak rela jika ada tindakan tidak menyenangkan, apalagi penganiyaan dan kekerasan fisik yang menimpa Pekerja Migran Indonesia. Saya akan mengawasi seluruh proses penanganan kasus Bu Sugiyem,” katanya.

Sementara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura sudah menerima laporan dari UPT BP2MI Semarang tentang penganiayaan yang dialami Sugiyem

KBRI Singapura akan melaporkan kasus ini ke Kementerian Luar Negeri Singapura, Kementerian Ketenagakerjaan Singapura dan Kepolisian Singapura.

Diketahui Sugiyem mulai bekerja jadi PMI pada tahun 2015, ia bekerja pada majikan pertama di Singapura hingga 2019 kontrak kerjanya selesai dan tidak ada masalah.

Pada bulan April 2020 Sugiyem kembali bekerja di Singapura dengan majikan yang kedua, disinilah ia mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan.  

Pada 23 Oktober 2020 sang majikan mengantarnya sampai ke bandara untuk dipulangkan. Kondisi Sugiyem saat itu sudah menggunakan kursi roda. (sari)