Berpakaian Pengantin Lengkap, Putri Korban Pengeroyokan Laskar Solo Sambangi Ayahnya ke RS

GP Ansor dan Banser Surakarta Bacakan Pernyataan Sikap Tuntut Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan di Solo
GP Ansor dan Banser membacakan pernyataan sikap tuntut polisi tindak tegas para pelaku pengeroyokan oleh Kelompok Laskar di Solo, Minggu (9/8/2020) siang. Foto Istimewa

Solo, 5NEWS.CO.ID,- Sebuah pemandangan mengharukan terjadi saat putri korban pengeroyokan massa intoleran di Solo menyambangi ayahnya yang sedang dirawat di rumah sakit. Ayah pengantin, yakni Habib Umar Assegaf (54), menjadi korban penganiayaan Kelompok Laskar pada hari Sabtu (8/8/2020) malam kemarin.

Dari video singkat yang sampai ke meja redaksi, Minggu (9/8) sore, kedua mempelai itu datang mengunjungi ayahanda yang dirawat di RS Indriati Solo Baru. Adegan mengharukan terjadi saat mempelai putri yang masih mengenakan kostum pengantin itu menghampiri dan mencium tangan ayah kandungnya sambil meminta restu.

Suasana haru bertambah saat keduanya berpelukan diiringi selawat Thola’al Badru yang dilantunkan keluarga. Tak dapat menghadiri pernikahan putrinya akibat luka yang dia derita, Habib Umar Assegaf tampak memeluk putrinya tanda memberi restu.

Habib Umar Assegaf bersama dua anggota keluarganya menjadi korban kebrutalan kelompok intoleran yang ingin membubarkan acara doa pernikahan pada malam sebelumnya. Acara resepsi akhirnya berjalan tanpa kehadiran sang ayah yang masih terbaring di rumah sakit.

Ia menderita luka-luka setelah motor yang dikendarainya ditendang jatuh oleh massa. Massa yang beringas lalu mengeroyok Habib Umar Assegaf yang jatuh dari motor. Gerombolan tersebut kemudian memukuli dan menendanginya hingga menderita luka-luka.

Menanggapi hal ini, Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai mengungkapkan pihaknya langsung bergerak ke loaksi saat mendapat laporan. Kelompok intoleran itu, kata Andy, menggeruduk rumah warga lantaran merasa acara tersebut tidak sesuai.

“Kita lakukan edukasi kepada mereka untuk membubarkan diri. Pada saat pengevakuasian itulah ternyata dari kelompok mereka melakukan tindakan-tindakan yang melukai kelompok ini,” ujar Andy dalam wawancaranya dengan sebuah stasiun televisi swasta, Minggu (9/8) siang.

Kapolres Solo itu juga membenarkan terjadinya pemukulan terhadap dirinya. Ia mengaku kena pukul saat berupaya melindungi korban dari penganiayaan massa. Andy menyebut korban saat itu keluar rumah dan dihadang oleh massa. Ketika korban dikeroyok, ia pun terjun dan berusaha melindungi korban dari penganiayaan gerombolan tersebut.

“Waktu saya berupaya melindungi mereka, saya sempat kena pukul mereka,” lanjutnya.

Sebelumnya, sekelompokmMassa yang disebut Kelompok Laskar mendatangi rumah keluarga almarhum Habib Segaf Al-Jufri di Jl. Cempaka No. 81 Kp. Mertodranan Rt 1/1 Kel/Kec. Pasar Kliwon Kota Surakarta. Mereka lalu berteriak-teriak memaksa acara doa pernikahan Midodareni dibubarkan.(hsn)