Bermodal Tanah Liat, Pemuda asal Blitar Raup Keuntungan Ratusan Juta Rupiah

Foto by google image

Blitar, 5NEWS.CO.ID,- Kerajinan tanah liat masyarakat Dusun Precet, Desa Plumbungrejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur diminati oleh banyak orang, walaupun di masa pandemi seperti sekarang ini.  

Salah satu pengrajin tanah liat, Muhammad Burhanudin menjelaskan alasan kerajinan Gerabah Desa Plumbungan masih ramai di pasaran karena mengikuti tren masyarakat. Mulanya pengrajin hanya fokus membuat alat masak, namun sekarang berkembang ke souvenir.

“Jadi sejak tahun 1995 para pengrajin juga sudah berinovasi yang tadinya hanya fokus membuat alat-alat masak seperti cobek, kuali kini membuat gerabah untuk interior dan sauvenir,” kata Burhanudin, Kamis (18/2/2021).

Ia menuturkan dimasa pandemi permintaan pot semakin meningkat, karena masyarakat cenderung tinggal dirumah. Biasanya permintaan per minggu dari 1 pick up berisi 500-1000 item, kini meningkat 2-3 pick up. Dinominalkan 1 pick up berisi sebesar Rp 10-12 juta.

“Per tahun omzet bisa mencapai Rp 200 juta – 400 juta, belum bersih. Kalau bersih sekitar Rp 100-250 juta,” aku Burhanudin.

Pria (34) lulusan jurusan matematika ini juga menjelaskan gerabah buatannya sepenuhnya tidak mengandalkan tanah liat, namun diberi motif  dan warna yang menarik.

“Biasanya gerabah hanya dari tanah liat. Disini kami campur dengan kaolin (clay) yang banyak didapat disini. Gerabah dengan campuran kaolin ini lebih kuat,” lanjutnya.

Ia mengaku usahanya ini terbantu dengan adanya bantuan permodalan Kredit Usaha Kecil (KUR) dari Bank BRI setempat. (sari)