
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Surat edaran Bupati Pati berisi pesan untuk menghentikan kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) menuai respon warganet. Mereka menilai kebijakan penutupan TPQ itu kontras jika dibandingkan dengan gemerlap dunia hiburan di sepanjang jalur pantura Pati yang dibiarkan tetap buka.
Dalam surat edarannya, Bupati melalui Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Pati meminta supaya Kepala Kementerian Agama menyampaikan kepada pengurus TPQ agar menghentikan kegiatannya. Menurut isi surat itu, langkah ini ditujukan untuk mencegah semakin banyaknya masyarakat yang tertular COVID-19 di Kabupaten Pati.
“Sehubungan dengan hal banyaknya komplain dari masyarakat kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pati tentang banyaknya TPQ yang melaksanakan kegiatan. Untuk mencegah semakin banyaknya warga masyarakat yang ternfekti/ tertular COVID-19 di Kabupaten Pati dimohon saudara menyampaikan kepada Pengurus TPQ untuk sementara waktu tidak melaksanakan kegiatan tatap muka, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut,” demikian bunyi surat edaran Bupati Pati No. 451.4/1679 bertanggal 20 Juli 2020.
Saat dikonfirmasi, Setda Kab. Pati Suharyono menyatakan bahwa surat edaran itu didasarkan atas Surat Imbauan PBNU No. 3995.A.III.01/07/2020 bertanggal 13 Juli 2020. Dalam surat itu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau agar pengurus pondok pesantren menunda lebih dulu kegiatan belajar mengajarnya. Selain itu, Suharyono juga menyebut bahwa surat itu bersifat sementara terkait dengan kasus positif COVID-19 di Pati yang masih terus bertambah.
“Surat saya kan sementara waktu, karena kasus positif tambah terus. Kemarin juga ada yang meninggal lagi di Margorejo dari RS Moewardi. Kalau gugus tidak melarang, takut muncul klaster baru, mulai PAUD sampai SMA juga belum boleh belajar tatap muka,” jelas Setda Suharyono melalui pesan singkat, Senin (20/7/2020) malam.
Menanggapi hal ini, warganet Pati beramai-ramai mengunggah postingan melalui akun sosial media lalu berkomentar. Ada akun yang membandingkan kebijakan penutupan TPQ itu dengan gemerlapnya dunia hiburan pantura yang dinilainya masih ‘On’.
Akun lain juga mempertanyakan timpangnya kebijakan ketat di dunia pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam, dengan longgarnya kebijakan pemkab Pati terhadap dunia hiburan sejak pandemi berlangsung.
Sebuah akun @Edhy Fitrianto menulis di akun Facebooknya,”Mohon di Kaji Ulang pak Yang bertanda tangan……… Karena banyak yg bergermelap di pantura masih ON. Trus mohon dijelaskan Protes dari Masyarakat yang Mana. Kami juga menawarkan Solusi ke Bapak. Misalnya: 1. Guru dan Santri Wajib Pakai Masker, 2. Berikan jarak aman untuk Guru dan Santri agar tidak berdekatan, 3. Berikan asupan Makanan bergizi kepada santri untuk menunjang imunitas kekebalan tubuh para santri. Matur suwun.”.(hsn)