Bentuk Kekecewaan dari Para Tenaga Medis

Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Beberapa tenaga medis mengunggah sebuah postingan yang bertuliskan #Indonesia Terserah.

Hal ini merupakan bentuk kekecewaan dari garda terdepan yang sudah tidak bisa berkata-kata dengan adanya kerumunan yang justru terjadi belakangan ini. Postingan tersebut sempat heboh di media sosial.

Mereka kecewa dan menilai sejumlah masyarakat tidak lagi peduli dengan upaya pembatasan untuk menekan penyebaran virus corona. Pasar-pasar mulai ramai, jalanan mulai macet, padahal wabah virus corona masih didepan mata.

Menurut Ketua DPW PPNI Jakarta, Jajang Rahmat kondisi itu merupakan bentuk mirisnya tenaga medis yang saat ini berjuang untuk mengobati pasien virus corona.

“Kita ini kan garda terakhir dalam penanganan COVID-19, namun angka kasusnya terus cukup tinggi dan terus melonjak. Takutnya dari lonjakan itu tidak bisa teratasi dan tercover oleh tenaga medis,” ucap Jajang, Selasa (19/5/2020) lalu.

“Bahkan sudah banyak tenaga medis yang tidak pulang sejak dua bulan kemarin tidak bisa bertemu dengan keluarga. Ditambah  kondisi semakin ramainya orang, ini bisa bikin semangat mereka luntur,”  lanjutnya.

Selain itu para medis harus tetap siap bertugas, walau menjelang hari Raya Idul Fitri.

“Kekecewaan tenaga medis harus diobati pemerintah. Pemerintah harus menghormati dan menghargai mereka. Bisa komunikasi dengan mereka, bisa juga dengan cara lainnya,” imbuh Jajang.

Sementara Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Hudaniah menilai hal itu merupakan perwujudan rasa lelah dari para medis.

“Mungkin mereka lelah, lelah secara fisik dan psikologis sehingga membuat mereka merasa kecewa sedih, mau marah ini manusiawi, namun mereka tidak bisa berkata-kata lagi,” ungkap Hudaniah, Selasa (19/5).

”Itu adalah kata yang mewakili perasaan campur aduk dan jeritan hati para medis,” lanjut Hudaniah.

Ia juga mengatakan munculnya kebijakan pelonggaran Pembatas Sosial Berskala Besar bisa saja menjadi pemicu hal tersebut. (sari)