
Bengkulu, 5NEWS.CO.ID,- Gempa yang berkekuatan di atas magnitudo (M) 6,9 dan M 6,8 menguncang Provinsi Bengkulu pada pukul 05.35 WIB Rabu (19/8/2020) pagi.
Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa ini diakibatkan karena aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Autralia ke bawah Lempeng Eurasia.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa kedua gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust faulth).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini Tidak Berpotensi Tsunami,” ungkap Rahmat, Rabu (19/8).
Menurut monitoring dari BMKG melaporkan hingga pukul 06.40 WIB akan ada lima aktivitas gempa susulan yang berkekuatan magnitudo 3.4 sampai M 4.9. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Sementara Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan dua gempa yang berkekuatan besar itu disebut gempa doublet.
Gempa Doublet adalah gempa yang kekuatannya hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi yang berdekatan. (sari)