
Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengirim 65 petugas gabungan untuk ikut mengatasi karhutla di Provinsi Riau.
Anies melepas pilihan personil itu pada upacara Hari Perhubungan Nasional di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (17/9/2019).
“Saya tegaskan saudara-saudara berangkat ke sana jangan dipandang pengorbanan. Jangan merasa berangkat sebuah beban. Terima tanggung jawab sebagai kehormatan, mendapat kehormatan mewakili ibu kota, memadamkan api, menyelamatkan anak-anak, orang tua dari asap,” kata Anies.
Rencananya, Dinas Kesehatan DKI akan membuat dua posko di Riau, seluruh petugas itu akan bekerja selama 10 sehari dengan arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Namun belum juga berangkat, Pemprov Riau langsung menolak. Dengan alasan petugas di Riau sudah cukup memadai dan telah disebar ke berbagai titik api untuk memadamkan karhutla.
“Kita sudah tolak dari kemarin…,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger.
Karhutra di Riau merupakan daerah terparah pada 2019. Data BNPB menunjukkan dari total 49.266 ribu hektare luas lahan di Riau yang mengalami kebakaran, 40.553 hektare di antaranya adalah lahan gambut. Sisanya adalah lahan mineral.
Namun sayangnya, seski wilayahnya sedang dilanda situasi darurat asap sedemikian parah, Gubernur Riau Syamsuar dan Wali Kota Pekanbaru Firdaus justru ke luar negeri. Syamsuar sedang mengikuti acara Segitiga Pertumbuhan Indonesia Malaysia Thailand (IMT-GT) di Krabi, Thailand. Sedangkan Firdaus mengikuti acara di Kanada.
Ketiadaan kepala daerah ini keluhkan Presiden saat Jokowi hadir di Pekanbaru, meninjau penanganan kebakaran di sana. Sebab kebakaran hutan dan lahan merupakan kejadian tahunan saat kemarau namun penanganan masih belum maksimal. (mas)