Banyak Nakes Terpapar Corona, Kapolsek Bangsri: Warga Wajib Pakai Masker

Banyak Nakes Terpapar Corona, Kapolsek Bangsri: Warga Wajib Pakai Masker
Kapolsek Bangsri AKP Sarwo Edy Santoso di Pantai Bondo Bangsri Jepara. Foto dokumen 5NEWS.CO.ID

Jepara, 5NEWS.CO.ID,- Meningkatnya penyebaran virus corona di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mengundang keprihatinan banyak pihak. Mengingat daya tampung rumah sakit sangat terbatas dan tenaga kesehatan (nakes) yang juga terpapar COVID-19, Polres Jepara Polda Jateng melalui Polsek Bangsri mengimbau warga agar mematuhi protokol kesehatan dan wajib memakai masker.

Kapolsek Bangsri AKP Sarwo Edy Santoso mengatakan di Bangsri, Jepara, penanganan COVID-19  dilakukan dengan cara isolasi mandiri dengan pengawasan oleh tenaga medis. Hal itu diterapkan pada orang yang positif corona maupun reaktif yang tidak dapat ditangani di rumah sakit.

“Baik yg positif maupun reaktif diperintahkan utk melakukan isolasi mandiri dengan diawasi oleh tenaga medis,” kata Edy saat ditemui di Pantai Bondo Bangsri, Jepara, Minggu (28/6/2020) siang.

Edy menerangkan pengawasan di wilayahnya, baik pasien positif, PDP hingga ODP, melibatkan posko-posko yang tersebar di setiap desa. Selain itu, tenaga medis terutama bidan desa juga terlibat aktif dalam hal ini. Ia menyebut keterbatasan daya tampung rumah sakit serta kasus terpaparnya tenaga kesehatan menjadi pertimbangan penerapan isolasi di wilayahnya.

“Supaya bisa ditangani secara cepat bilamana terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

Kapolsek Bangsri itu berharap setiap warga ikut aktif mencegah persebaran virus corona. Menurutnya, selain memakai masker, penyemprotan disinfektan juga seharusnya dilakukan di setiap rumah warga.  Bagi perusahaan yang memiliki karyawan positif COVID-19, seharusnya juga melakukan tracking secara masif terhadap karyawannya.

Meski dengan keterbatasan personel, kata edy, jajaran kepolisian terus melakukan edukasi dan pengawasan. Melalui Posko Tangguh Nusantara dan Posko Siaga, pihaknya melakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi sekaitan dengan penerapan protokol kesehatan kepada  masyarakat.

“Kita ‘woro-woro’ dan melaksanakan pendirian posko. Bagi warga yang tidak memakai masker kita tegur di tempat,” ujar Edy.

Meski Kapolri telah mengeluarkan maklumat untuk memberi sanksi warga yang tak mematuhi protokol kesehatan, Edy mengatakan sejauh ini hanya sebatas teguran saja. Ia mengaku akan mengikuti petunjuk Polres jika memang akan menerapkan sanksi bagi warga yang tidak mengenakan masker.

“Saya berharap untuk seluruh organisasi masyarakat yang ada, baik keagamaan maupun kepemudaan untuk aktif melakukan antisipasi terhadap virus corona yang diperkirakan masih akan terus meningkat,” pungkasnya.(hsn)