
Pamekasan, 5NEWS.CO.ID,- Kegiatan bagi-bagi sembako bagi warga terdampak Covid-19 di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, berlangsung hampir setiap hari di wilayah kota. Mulai dari kelompok organisasi kepemudaan, organisasi politik, pengusaha, dan kelompok lain yang peduli terhadap warga miskin seolah berlomba di tengah pandemi Covid-19.
Seorang abang becak berinisial MA (56) mengaku pernah ketiban rezeki menerima bantuan sebanyak tiga kali dalam sehari.
“Lumayan Pak, buat oleh-oleh ke keluarga. Sembako yang diberikan cukup untuk dimakan keluarga,” kata abang becak warga Desa Laden, Kecamatan Kota itu saat ditemui 5NEWS.CO.ID, Sabtu (9/5/20).
Setiap hari, MA kini berkeliling mengayun becak selain untuk mencari penumpang, juga menanti bantuan sembako yang dibagikan di jalan. Meski tempat pembagiannya tak menentu, tetapi kata dia, mayoritas wilayah kota, jadi sentra pembagian sembako.
“Kalau ada kegiatan bagi-bagi sembako biasanya teman mengontak saya. Itu pun di hari itu juga. Sehingga teman-teman yang lain ikut datang ke lokasi,” ujarnya.
Selain sembako, ungkap dia, ada juga yang memberikan bantuan uang yang jumlahnya dia nilai cukup tinggi, berkisar Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu.
Ironisnya, kegiatan bagi-bagi sembako Covid-19 yang lagi marak di Kota Pamekasan, tak menyentuh warga penduduk desa. Warga desa mengklaim lebih membutuhan bantuan seperti sembako.
“Jangan hanya kota yang jadi pusat kegiatan bansos, warga desa sepertinya lebih membutuhkan,” kata Mohammad Rosul, warga Desa Sana Daya, Kecamatan Pasean.
Pemuda pegiat usaha elektronik tersebut menilai, warga desa lebih bijak dalam bertahan menyikapi situasi di tengah pandemi Covid-19. Meski harga kebutuhan pokok banyak yang naik, mereka tak bergeming asal cadangan makanan seperti beras padi dan jagung masih ada.
“Mereka tak peduli dengan kebutuhan yang harganya mulai naik, yang penting makanan cadangannya ini masih berjalan stabil,” tegasnya.
Mestinya, kata dia, kegiatan bansos sembako Covid-19, jangan hanya terpusat di kota saja Warga desa juga berhak mendapatkan, sehingga bansos bisa merata dirasakan semua pihak.
Ditemui terpisah, anggota DPRD Pamekasan Ismail berpesan kepada para pegiat sosial, agar pihak yang menerima bantuan di data secara jelas. Ia berharap, bantuan sosial Covid-19 benar-benar diterima oleh mereka yang membutuhkan dari kalangan warga kurang mampu.
“Termasuk dari guru ngaji, guru madin, dan kelompok disabilitas. Tiga kelompok ini jangan sampai tidak di data pemerintah, karena mereka inilah sebenarnya yang berhak mendapatkan bantuan,” pungkasnya.(nur)