Bansos Tersendat Sejak Januari 2021, Dinsos Pati: Data KPM Diperbarui

Bansos Tersendat Sejak Januari 2021, Dinsos Pati: Data KPM Diperbarui
Label di tembok rumah penerima PKH dan BSP (BPNT) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Foto istimewa

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Penyaluran bantuan sosial pemerintah, baik tunai maupun non-tunai di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tersendat. Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengeluh lantaran belum menerima paket bansos dalam tiga bulan terakhir. Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pati mengatakan keterlambatan ini disebabkan oleh proses migrasi dan pembaruan data.

Sejumlah KPM di Kabupaten Pati mengaku belum menerima paket bantuan pemerintah, baik tunai maupun non-tunai, sejak bulan Januari 2021. Padahal, jatah sembako dan uang tunai dari pemerintah itu sangat diandalkan untuk bertahan hidup.

“Biasanya setiap bulan dapat jatah beras dan telur. Tapi sudah tiga bulan belum dapat lagi,” ungkap salah satu KPM yang enggan disebut namanya, Jumat (26/3/2021) siang.

Salah satu pemilik kios penyalur bansos, mengatakan pihaknya hanya menyalurkan bantuan sembako (non-tunai) pada bulan Januari dan Februari 2021. Ia menyebut, hanya sebagian KPM yang mendapat Bantuan Sosial Pangan (BSP). Pada bulan Maret, kata dia, belum ada pendistribusian bantuan kepada KPM.

“Permasalahannya adalah migrasi dari BNI ke BRI. Itu kan perlu pembuatan kartu KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) baru. Kartunya sampai bulan Maret ini belum jadi,” uajr pemilik kios yang juga tak mau disebut namanya.

Kepala Dinsos Pati melalui Kabid Pemberdayaan Sosial Dra. Tri Haryumi M.Si., menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh proses migrasi data dari bank BNI ke BRI. KPM perluasan, kata Tri, tidak mengalami penundaan karena memang sudah menggunakan bank mitra BRI. Hanya saja, KPM yang semula dtangani oleh bank BNI mengalami penundaan akibat proses migrasi data.

“Kalau BPNT perluasan, untuk Januari-Februari sudah ada. Tapi yang regular (tertunda), dikarenakan migrasi dari BNI ke BRI,” terang Tri saat dikonfirmasi 5NEWS.CO.ID, Jumat (26/3).

Tri mengatakan bahwa sekitar 78.000 data baru selesai diproses. Ia menyebut, data penerima manfaat juga berkurang dari 136.000 menjadi 78.000 KPM akibat data yang harus dibenahi. Pihak Dinsos, tuturnya, kini sedang melakukan pembenahan sekitar 66.000 data KPM.

“Baru saja selesai proses migrasi. Sekitar 66.000 data KPM juga sudah kita benahi dan sudah dinaikkan. Sambil menunggu pembenahan, proses pencairan tetap ada tapi bulan April,” kata dia.

Melalui Kabid Pemberdayaan Sosial, Dinsos Pati meminta semua pihak membantu dalam proses pembaruan dan validasi data KPM. Tri juga mengimbau agar KPM bersabar selama pembaruan data hingga pencairan bansos usai dilaksanakan.(hsn)