Banjir Hingga 1,5 Meter, Ribuan Rumah di Pati Terendam Air

Banjir di Desa Karangrowo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Foto Istimewa

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Banjir yang melanda Kabupaten Pati, Jawa Tengah belum juga surut. 3 desa, yaitu Desa Mintobasuki dan Kosekan yang terletak di Kecamatan Gabus serta Desa Karangrowo, Kecamatan Jakenan masih tergenang air hingga 1,5 meter. Ribuan rumah penduduk juga dilaporkan masih terendam air.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi mengatakan, tercatat 43 desa masih terdampak banjir. Ketinggian air di sejumlah desa, kata dia, mencapai 1,5 meter. BPBD Pati juga mendirikan posko dan menyalurkan bantuan bagi korban banjir

“Ada 4 posko. Di dusun Penggingwangi Desa Kasiyan, di tempat pengungsian desa Mustokoharjo, di balai desa Bumirejo Juwana dan di balai Desa Doropayung Juwana,” kata Martinus saat dikonfirmasi 5NEWS.CO.ID, Sabtu (13/2/2020) siang.

“Yang lain (korban banjir) menumpang di rumah tetangga atau saudara,” lanjutnya.

Tanpa merinci nominal bantuan, Martinus menjelaskan bahwa sejak banjir melanda, pihaknya sudah menyalurkan bantuan logistik berupa bahan pangan, family kit, baby kit dan bantuan logistik non-pangan lainnya.

Hingga Jumat (12/2) kemarin, 8.322 rumah di 43 desa terendam air dan menjadikan 185 keluarga terpaksa mengungsi. Selain hewan ternak, banjir juga merusak puluhan hektar sawah, ladang serta tambak di Kabupaten Pati.

Sementara itu, Bupati Pati Haryanto menyatakan ribuan hektar sawah siap panen di wilayahnya terdampak banjir. Haryanto menyebut, banjir yang merusak sawah dan ladang penduduk menjadikan upaya pemerintah meningkatkan perekonomian petani terhambat.

“Sawah dengan luas ribuan hektar yang siap panen juga kebanjiran, sehingga upaya meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya petani, di musim banjir dan pandemi ini menjadi terganggu,” ujar Haryanto saat rapat daring Musrenbang, Rabu (10/2).

Haryanto menyatakan, meskipun sudah ada jalur tol di wilayah selatan, masalah di Jalur Pantura belum terselesaikan. Menurutnya, jalur transportasi ekonomi yang menghubungkan Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jakarta di Jalur Pantura tetap dibutuhkan. Oleh sebab itu, Haryanto meminta dukungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo supaya masalah banjir ini menjadi prioritas.

“Untuk itu mohon dukungan Bapak Gubernur karena jalur Pantura bukan kewenangan kita, namun kami berharap usulan ini dapat disampaikan ke pemerintah pusat,”pungkas Bupati Pati Haryanto.(hsn)