Banjir dan Tanah Longsor Landa Kabupaten Nganjuk

Gambar ilustrasi, foto by google image

Nganjuk, 5NEWS.CO.ID,- Sembilan desa di tiga Kecamatan wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur kota tersebut selama empat jam. 

Menurut Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumaji banjir yang mengenangi sembilan desa di tiga Kecamatan, ketinggian airnya mencapai 30 sentimeter hingga 2,5 meter. Adapun tiga kecamatan tersebut adalah Berbek, Nganjuk dan Loceret.

Ia mengungkapkan lokasi banjir paling parah berada di wilayah Kecamatan Berbek yang meliputi tiga desa yakni Sendangbumen, Sonopatik dan Grojogan dimana ketinggian airnya antara 1 sampai 2,5 meter.

“Paling parah di Kecamatan Berbek ketinggian air sampai 2,5 meter,” kata Marhaen, Minggu (14/2/2021).

Ia juga menyebut banjir yang melanda wilayah Kecamatan Nganjuk Kota mengenangi tiga desa antara lain Kelurahan Ploso, Jatiroto dan Payaman. Ketinggian airnya capai 40 sampai 80 sentimeter.

“Kecamatan Nganjuk Kota ada tiga kelurahan yang tergenang banjir ketinggian air antara 40 cm hingga 80 cm,” jelas Marhaen.

Sedangkan banjir di Kecamatan Loceret tambah Marhean, ketinggian airnya sekitar 30 hingga 80 sentimeter merendam tiga desa yakni Desa Sukorejo, Kelurahan Tanjungrejo dan Kelurahan Ganung Kidul.

Sementara bencana tanah longsor usai banjir yang terjadi di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk menyebabkan 23 orang hilang dan 14 warga lainnya luka-luka.

Koordinator Tagana Nganjuk Aris Trio Effendi membenarkannya, dikatakan bencana tanah longsor yang melanda Desa Ngetos berawal dari hujan insensitas sedang hingga tinggi terjadi pada Minggu (14/2) pukul 18.30 WIB.

 “Benar (tanah longsor) Kami masih lakukan pencarian,” ujar Aris, Senin (15/2).

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk warga yang mengalami luka-luka telah dirawat di Pukesmas setempat.

“Saat ini ada 16 warga Desa Ngetos yang diungsikan ke rumah Kepala Desa Ngetos. Untuk sementara dibutuhkan selimut, tempat tidur dan alat berat,” pungkasnya. (sari)