
5NEWS.CO.ID,- Tahun Baru Hijriah atau disebut juga dengan Tahun Baru Islam merupakan hari untuk memperingati penghijrahan Nabi Muhammad saw dari kota Mekkah ke Madinah pada bulan Juni tahun 622 Masehi. Bagaimanakah awal ceritanya?
Pada September 622 terdapat skenario pembunuhan yang ditujukan pada nabi Muhammad saw, namun rencana itu gagal. Secara diam-diam ia bersama Abu Bakar pergi meninggalkan Kota Mekkah kemudian hijrah Yatsrib sebelah utara kota Mekkah.
Adapun para sahabat nabi yang kala itu pertama kali ikut hijrah ke Yatsrib antara lain Abu Salamah bin Abdul As’ad beserta istrinya, Ummu Salamah, Amir bin Abi Rabi’ah bersama istri dan Laila kemudian disusul Abdullah bin Jahsyin. Selanjutnya secara bergelombang disusul sahabat lainnya. Kecuali Umar bin Khattab yang hijrah secara terang-terangan.
Kabar kepindahan nabi dan para sahabatnya ke Yatsrib membuat kaum Musyrikin gusar, mereka khawatir ajaran Nabi Muhammad akan semakin luas dan kekuatan Islam bertambah kuat, pada akhirnya akan menyerang mereka.
Para pemuka suku bangsa Quraisy berkumpul di Darun Nadwah guna membahas mengenai strategi pencekalan terhadap Nabi Muhammad supaya gagal meninggalkan Makkah. Dan akhirnya satu keputusan bulat disepakati yaitu mengeksekusi atau membunuh nabi dengan menyuruh para pemuda yang gagah berani dari koalisi berbagai suku bangsa Quraisy.
Mengendus rencana jahat dari bangsa Quraisy, Nabi Muhammad memerintahkan Sayyidina Ali bin Thalib untuk menggantikan posisi tidurnya dan menyakinkan tidak akan terjadi apa-apa pada diri Ali bin Thalib.
Pagi dini hari nabi akan meninggalkan rumah, namun para pemuda suku bangsa Quraisy telah mengepung sekeliling rumah nabi dengan pedang terhunus dan siap untuk membunuhnya.
Pada saat itu turunlah malaikat Jibril dengan membawakan wahyu “Dan kami adakan dinding di hadapan mereka dan di belakang mereka dinding (pula) Kami tutup penglihatan mereka dan sekali-kali mereka tidaklah dapat melihat” {QS Yasin (39): 9}.
Kemudian Nabi Muhammad membacakan wahyu tersebut dan sembrani meniupkan ke arah luar rumah. Atas izin Allah, sekelompok para pemuda bangsa Quraisy dibuat kantuk berat dan tertidur pulas sampai menjelang petang. Akhirnya nabi bisa meninggalkan rumah menuju Yatsrib.
Perjalanan nabi menuju Yatsrib, banyak menemui rintangan dari kaum kafir yang ingin membunuhnya, namun dapat dilalui. Hingga pada akhirnya tibalah di Yatsrib tepatnya hari Senin 16 Rabiul Awwal atau 20 September 622 Masehi.
Kedatangan Nabi Muhammad disambut secara suka cita oleh penduduk Yastrib dan beliau tinggal beberapa bulan di sana. Tidak lama kemudian nabi membangun sebuah Masjid yang dinamakan ‘Nabawi’, serta mengubah nama ‘Yatsrib’ menjadi “Madinah al Munawwarah” artinya “Kota Baru Yang Bersinar”.
Lalu Khalifah Umar bin Khattab menjadikan peristiwa hijrah pada tahun 622 H atau bertepatan dengan tanggal 20 September 622 M ini dijadikan momentum awal Tahun Baru Islam 1 Hijriyyah dalam penanggalan umat Islam hingga sekarang. (sari)