
Yaman, 5NEWS.CO.ID, – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Richard Pompeo menuding Iran berada dibalik serangan drone militer Yaman yang menyasar fasilitas minyak Aramco Arab Saudi Sabtu dini hari kemarin. Serangan itu menyebabkan berhentinya separuh produksi perusahaan milik kerajaan Saudi itu.
“Teheran telah melancarkan serangan yang belum pernah terjadi dalam sejarah terhadap pusat suplai energi dunia,” geram Pompeo.
Popeo juga menyatakan bahwa Iran berada dibalik setidaknya 100 serangan yang diarahkan ke Arab Saudi selama ini. Meski Pompeo dalam pernyataan itu tidak memaparkan bukti-bukti yang jelas.
Sementara Yaman, melalui juru bicara militernya Brigjen Yahya Saree’ mengancam Saudi, bahwa pihaknya akan melancarkan serangan-serangan seperti ini pada waktu-waktu yang akan datang. Selama ini selain fasilitas militer milik Saudi dan koalisinya, drone dan rudal Yaman juga banyak menyasar fasilitas milik Saudi termasuk bandara dan pembangkit listrik.
Menanggapi tuduha AS itu, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif merespon dengan mengatakan bahwa Washington sudah merubah taktiknya dari ‘memberikan tekanan maksimum’ menjadi ‘menyebarkan kebohongan maksimum’ terhadap Iran.
“Menyalahkan Iran takkan dapat menghentikan bencana ini. (Tapi) menerima proposal April 2015 untuk mengakhiri perang dan memulai perundinganlah yang dapat menghentikannya,” pungkas Zarif.
Zarif mengingatkan poin-poin proposal perdamaian yang dikemukakan Teheran kepada PBB pada April 2015 lalu, bahwa agresi Saudi yang sudah lima tahun ke Yaman harus segera dihentikan di meja perundingan bukan dengan perang dan serangan. (mas)