
Cirebon, 5NEWS.CO.ID, – Akibat jumlah bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah pusat tidak sesuai dengan pendataan dari RT maupun RW, membuat aparat desa kini tengah dilanda stres.
Kepala Desa Sarajaya, Kecamatan Lemahbang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rudiyana (38) mengungkapkan tidak sedikit aparat desa dan pengurus RT/RW menjadi sasaran fitnah kemarahan warga yang tidak mendapatkan jatah bansos.
“Semua lagi pusing mulai dari RT maupun RW hingga perangkat desa. Karena masyarakat di masing-masing lingkungan menagih bansos, tapi data yang dipakai pemerintah ternyata data lama yang tidak update. Bansos ini menjadi beban moral bagi kami di desa,” jelas Rudiyana, Selasa (28/4) kemarin.
Bantuan sosial yang tidak sesuai dengan pendataan RT/RW membuat beberapa Kepala Desa di wilayah tersebut mengaku khawatir.
Seperti yang diakui Kepala Desa Kamarang Cirebon, Endang Kusnandar bahwa pembagian bansos yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat justru akan menimbulkan kecemburuan sosial diantara warganya.
Sementara Kasi Kesra Kecamatan Lemahbang, Lis Aisyah mengakui bansos yang sampai ke tingkat RT/RW tidak menjangkau semua warga yang membutuhkan.
“Permasalahan bansos jadi sangat sensitif ditengah masyarakat yang sudah berminggu-minggu mengalami kesulitan akibat pandemi corona,” ujar Lis.
Ia berharap usulan data dari desa bisa direalisasikan oleh pemerintah pusat melalui dari berbagai pintu bantuan sosial selain PKH dan BPNT. (sari)