Anggota DPR RI Sebut Pemilu 2024 Rawan Ditunggangi Kepentingan Asing

Seorang warga sedang memasukkan surat suara ke dalam kotak suara, di Tangerang, Indonesia pada 27 Juni 2018. Lebih dari 152 juta lebih masyarakat Indonesia memilih gubernur, wali kota dan bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 171 daerah. ( Foto: Anton Raharjo/Anadolu Agency )

Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Pemilu 2024 akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang. Ajang pesta demokrasi lima tahunan itu, tidak hanya menjadi kontestasi seluruh partai politik Tanah Air, melainkan menyisakan kepentingan asing.

Anggota DPR RI, Mukhamad Misbakhun menyebut salah satu negara yang diduga kuat mencampuri Pemilu 2024 ialah Amerika Serikat (AS), melalui agen-agen rahasianya International Republican Institute (IRI).

IRI merupakan organisasi nirlaba yang didanai oleh pemerintah AS. Selama bertahun-tahun, IRI aktif di berbagai wilayah, termasuk Afrika, Asia, Karibia, Eropa Timur, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

Organisasi ini juga mendapatkan hibah dari National Endowment for Democracy (NED) yang didukung Central Intelligence Agency (CIA).

Misbakhun menyebut IRI telah berkolaborasi dengan LSM lokal, termasuk Perludem, dan membimbing pemimpin muda dan tokoh partai untuk memastikan kepentingan AS dalam Pemilu 2024.

“IRI juga terlibat dalam demonstrasi kelompok buruh menentang Undang-Undang Cipta Kerja dan uji materi atas presidential threshold 20 persen,” kata Misbakhun dalam keterangannya, Rabu (27/09/23).

“Salah satu langkah yang dapat diambil oleh pemerintah untuk melawan campur tangan asing dalam Pemilu 2024 adalah untuk menghentikan program-program IRI yang diduga melanggar hukum Indonesia dan mengancam kemandirian pelaksanaan Pemilu,” imbuh dia.

Sementara itu, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menilai ada potensi tangan asing bermain yang bisa berdampak krusial. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh pihak untuk waspada.

“Pemilu 2024 di Indonesia adalah sebuah momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan arah dan masa depan negara ini. Namun, Pemilu ini juga rentan terhadap campur tangan asing yang bisa mengancam kedaulatan dan demokrasi Indonesia,” tutup Hikmahanto.