
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Sejak Mei 2020 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Jawa Tengah, telah menganggarkan dana sebesar 137 miliar untuk penanganan Covid-19. Menjelang akhir tahun anggaran, Kabupaten Pati justru mencatat rekor terlama di zona merah se-Jateng.
Dalam rapat koordinasi evaluasi penanganan Covid-19. Bupati Pati Haryanto bersama Wabup, Sekda dan para kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) sepakat untuk menangani penyebaran virus corona secara fokus di daerah kecamatan/desa yang memiliki kasus tinggi. Hal itu sebagai tindak lanjut atas buruknya perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Pati.
“Fokusnya yaitu pada kecamatan maupun desa yang terdampak,” ujar Haryanto saat memimpin rapat di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (23/11/2020) lalu.
Dalam kesempatan itu, Haryanto selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Pati juga menyetujui pengetatan protokol kesehatan di pasar. Para pedagang dan pengunjung pasar juga akan menjadi sasaran rapid tes secara berkala.
“Yang tidak pakai masker, baik pedagang maupun pembeli disuruh balik, disuruh rapid tes sekalian. Jika reaktif langsung di tes swab,” tegasnya.
Bulan Mei lalu, Bupati Haryanto sempat menepis isu yang berkembang terkait transparansi anggaran Covid-19. Kala itu, ia menyebut baru membelanjakan sekitar 7 miliar dari total anggaran refocussing sebesar 32 miliar. Menurut Haryanto, realokasi anggaran sebesar 32 miliar ternyata tidak memenuhi syarat dan ketentuan pemerintah pusat. Akhirnya, Pemkab melakukan realokasi dan refocussing kembali hingga menentukan anggaran sebesar Rp 137.144.301.000 untuk penanganan Covid-19.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pemerintah pusat memberikan perhatian khusus untuk wilayah Pati setelah selama 11 minggu berturut-turut berada di zona merah. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta perhatian gubernur dan bupati agar lebih memperhatikan kondisi tersebut.
Website Pati Tanggap Covid-19 per hari ini, Rabu (25/11) mencatat sebanyak 59 pasien positif yang sedang dirawat, 144 suspek dan 50 OTG. Angka kematian tercatat sebesar 123 jiwa, 117 diantaranya positif disebabkan infeksi virus corona.(hsn)