Aktivis 98’ Menyayangkan BEM Menolak Pertemuan Dengan Presiden Jokowi

 

Jakarta, 5NEWS.CO.ID, -Presiden Jokowi yang ingin melakukan pertemuan dialog dengan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Jumat (27/9) kemarin, ditolak.  Mereka menginginkan pertemuan terbuka.  Artinya bisa disaksikan langsung oleh masyarakat terbuka. Hal ini sangat disayangkan oleh mantan Aktivis 98’.

“Kemarin Presiden membuka ruang dialog semestinya saat itu teman-teman, saran saya kepada adik-adik ini langsung melakukan konsolidasi dan menyambut ajakan tersebut,” ujar Direktur Studi Demokrasi  Rakyat Hari Purwanto dalam diskusi polemik ‘Demo Mahasiswa Aksi Dan Substansi’ di D’Consulate Cafe & Lounge, Jl Wahid Hasyim, Jakarta, Sabtu (28/9/2019).

“Saat ini merupakan era keterbukaan dan ruang demokrasi . Sehingga mahasiswa tidak perlu khawatir dalam berkomukasi  dengan pemerintah”, kata Hari.

“Karena hari ini kita bangun ruang demokrasi,” saran Hari. “ Sekarang eranya keterbukaan, kenapa harus khawatir berkomunikasi dengan pemerintah. Media hari ini juga berperan, situasi dan keadaan,” lanjutnya.

Saat ini substansi tuntutan mahasiswa telah tercapai, mahasiswa tinggal memberikan poin-poin tuntutan yang ingin disampaikan, menurut Hari.

“Sudah, tinggal apa yang dimaui mahasiswa. Poin-poinya apa, kan baru isu besarnya saja yang mereka ungkapkan,” kata Hari.

Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Muhammad Nurdiyansah, Jumat (27/9) kemarin mengatakan, BEM SI menolak bertemu dengan Jokowi  kecuali  syarat-syarat pertemuan yang mereka tuntut terpenuhi.  Syarat pertama dilaksanakan secara terbuka dan disiarkan langsung oleh stasiun televisi. Syarat kedua menyingkapi tuntutan mahasiswa yang tercantum dalam “Maklumat Tuntaskan Reformasi” secara tegas dan tuntas.

Sementara di lain hal, menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno pertemuan batal karena Presiden menerima tamu lain. Namun Pratikno tidak menjawab saat ditanya siapa tamunya. Sewaktu ditanya apakah batalnya pertemuan ini karena mahasiswa menginginkan pertemuan secara terbuka, Pratikno membantahnya.

“Pertemuan itu memang baru direncanakan sehingga memang bisa saja dibatalkan,”kata Pratikno. (DBS/end)