
Jakarta, 5NEWS.CO.ID, -Perekrutan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (ahok) menjadi pemimpin disalah satu BUMN sangat disayangkan oleh Ketua Umum PA 212, Slamet Ma’arif.
Adapun alasan yang dikemukan oleh Slamet berdasarkan rekam jejak Ahok yang pernah dipenjara karena kasus penodaan agama pada tahun 2017 silam.
“Apa di Indonesia enggak ada lagi orang yang trackrecord-nya baik, sopan, tidak kasar, tidak terindikasi korupsi?” tanya Slamet , Kamis (14/11).
Menurut Slamet pihaknya tidak berencana menolak melalui aksi unjuk rasa. Dia justru mempersilahkan karyawan BUMN yang menolak jika memang tidak sepakat dengan rencana pemerintah menempatkan Ahok di BUMN.
“Kita kan bukan karyawan BUMN, biarkan saja nanti karyawannya yang menolak,” jelas Slamet selaku Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI).
Sementara itu anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, mendukung penuh jika Ahok dilibatkan menjadi salah satu direksi BUMN.
Menurut Mufti Anam, Ahok memiliki sejumlah kualifikasi yang layak memimpin BUMN.Diantaranya mememiliki kompetensi terkait korporasi, karena sebelum di pemerintahan dia aktif mengurusi korporasi. Kemudian ia juga memiliki kepimpinan yang baik. Selain itu Ahok mempunyai jaringan yang luas dan merupakan sosok visioner yang selalu memakai pendekatan teknologi dalam pekerjaannya.
Mufti juga menjelaskan figur seorang Ahok. Dia dikenal mempunyai visi kerakyataan. Hal inilah yang bisa mengawal BUMN menjadi benar-benar sebagai agen pembangunan dan sesuai filosofi pendiriannya.
“Dulu kan Bung Karno itu merintis sejumlah BUMN, seperti industri semen, baja, Sarinah, BNI, untuk membangun kedaulatan ekonomi. Jadi visi kerakyatan itu harus dijaga dan Ahok mempunyai keteguhan itu,” kata Mufti yang merangkap Politikus PDI Perjuangan.
Mufti juga menambahkan ada sejumlah BUMN strategis yang cocok untuk Ahok. (Dbs/end).