Solo, 5NEWS.CO.ID,- Polisi berhasil meringkus 12 orang pelaku penyerangan acara nikah Midodareni di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo. 10 orang diantaranya telah selesai proses pemberkasan dan segera disidangkan. Sementara 5 orang lainnya, masing-masing berinisial S, C, B, W dan H masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan masih terus diburu.
Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak menyatakan akan memburu semua pelaku. Ia kembali menegaskan bahwa tidak ada sedikitpun ruang bagi para intoleran, baik perorangan maupun kelompok.
“Kita akan terus buru semua pelaku yang terlibat dalam aksi kekerasan yang terjadi, sampai kapan pun dan di mana pun mereka berada,” tegas Ade melalui pesan singkat, Kamis (1/10/2020) petang.
“Tidak ada sedikitpun ruang bagi siapa saja yang melaksanakan aksi intoleransi di tengah-tangah masyarakat. Siapapun dan dari kelompok manapun itu,” ujarnya.
Menurut Ade, intoleransi merupakan tindakan melawan hukum. Oleh karenanya, polisi akan melakukan upaya penegakan hukum jika tindak intoleransi terjadi. Polri sebagai representasi negara akan hadir dalam menjamin keamanan seluruh warga negara dalam beraktivitas, termasuk menjalankan ibadah sesuai agama dan keyakinannya masing-masing,
“Siapapun itu dan mau dari kelompok manapun itu. Pasti akan kami lakukan penegakan hukum setegak-tegaknya secara profesional atas perbuatan melawan hukum yg terjadi,” tandas Kapolresta Surakarta.
Sebelumnya diberitakan, sekelompok orang menyerang acara pernikahan putri Habib Umar Assegaf. Aksi kekerasan itu menyebabkan sejumlah kendaraan rusak dan tiga orang luka-luka. Selain luka fisik, para korban juga mengalami gangguan berupa trauma.(hsn)
