11 Satpam RS Kariadi Semarang Ditangkap Polisi Usai Aniaya Pencuri Hingga Tewas

11 satpam RS Kariadi Semarang pelaku penganiayaan saat pers rilis di Mapolrestabes Semarang, Jumat (29/7/2022). (Foto ANTARA)

Semarang, 5NEWS.CO.ID,- Polisi menangkap 11 orang anggota Satuan Pengamanan (Satpam) Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah atas dugaan penganiayaan. Kesebelas satpam RS Kariadi itu diduga melakukan tindak penganiayaan yang menewaskan seorang pria yang dituduh mencuri di lingkungan rumah sakit tersebut.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan, peristiwa penganiayaan tersebut bermula ketika petugas keamanan rumah sakit memperoleh laporan tentang tindak pencurian oleh salah seorang pengunjung rumah sakit. Pengunjung rumah sakit itu menyerahkan seseorang yang diduga telah mencuri handphone kepada petugas keamanan.

Setelah diserahkan, lanjut Donny, terduga pencuri yang hingga kini belum diketahui identitasnya itu kemudian diborgol untuk selanjutnya diinterogasi.

“Korban ini hanya diam saat ditanyai, hingga akhirnya terjadi penganiayaan,” kata AKBP Donny, Jumat (29/7/2022) di Semarang.

Donny menyebut para pelaku memiliki peran masing-masing dalam peristiwa penganiayaan tersebut. Salah satu barang bukti yang turut diamankan bersama para pelaku yakni sebuah sapu yang diduga digunakan untuk memukul korban. Selain itu, lanjut dia, salah seorang pelaku juga diduga menyudutkan rokok di dahi korban.

Korban yang diduga sudah tidak bernyawa selanjutnya dibawa ke ruang IGD dengan keterangan sebagai orang yang baru saja jatuh. Petugas IGD RS Kariadi selanjutnya melapor ke polisi karena curiga dengan adanya tanda kekerasan pada korban.

Dari hasil visum korban, kata dia, penyebab kematian diduga diakibatkan oleh pendarahan hebat di otak akibat benda tumpul.

“Korban diduga ditendang dan dipukul. Saat dibawa ke IGD diduga sudah meninggal,” katanya.

Kesebelas pelaku selanjutnya dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.

Adapun untuk korban, menurut dia, hingga saat ini belum diketahui identitasnya.

“Kami mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya diminta melapor ke polisi” katanya.

Ciri-ciri korban tewas itu sendiri antara lain seorang pria dengan usia sekitar 40 tahun, tinggi 160 cm, berperawakan sedikit gemuk, serta memiliki tato di lengan kanan dan kirinya. (ANTARA/hsn)

Komentar