Terapi Makanan Bagi Penderita Epilepsi

i

Penulis: Endah Sari

Jika kita berbicara mengenai Epilepsi akrab dengan kejang yang datang dengan tiba-tiba. Penyakit ini tidak menular seperti penyakit lain. Penderita Epilepsi bisa hidup secara normal. Justru jika salah satu anggota keluarga mengidap  penyakit Epilepsi ini harus mendapat perhatian khusus.

Penyebab Epilepsi itu sendiri adalah kelainan arus listrik ke otak. Yang dapat terjadi karena berbagai alasan genetik, kecelakaan otak Stroke Tumor Otak, ensefalisis, atrofi lobus temporal operassi otak penyakit cacing pita atau penghentian alkohol akut pada pasien dengan alkoholisme.

Dari segi makanan pun harus diperhatikan . Ini yang dinamakan terapi lewat makanan. Ini seperti makanan untuk perawatan diet.  Dan harus dilakukan dibawah pengawasan dokter.Terapi makanan ini  dapat membantu mengendalikan  kejang.

Terutama pada anak-anak, ditemukan bahwa lebih dari separo anak-anak yang tidak menanggapi pengobatan dapat mengurangi frekwensi kejang hingga 50% setelah menggunakan terapi makanan. Makanan yang dianjurkan adalah  makanan yang rendah karbohidratnya.

Karena  ketika makan makanan yang rendah karbohidrat, tubuh harus beralih ke lemak sebagai sumber energi utama. Setelah berhasil  membakar lemak, keton akan diproduksi.  Memungkinkan mendeteksi keton dalam urine, darah dan napas . Keton juga dapat mengalir kejaringan otak.

Dipercaya bahwa energi  dari keton dapat membantu menyeimbangkan energi. Jadi menghambat sel. Dan mengontrol keseimbangan arus listrik ke otak.  Hal ini mengakibatkan frekwensi kejang berkurang.

Selain itu ada makanan yang bisa merangsang penderita Epilepsi atau yang bisa merangsang kejang.  Contohnya glutamat  yang berbentuk monosodium glutamat, kafein yang terdapat pada teh, kopi, coklat, minuman cola. Selain itu minuman berenergi ini adalah zat lain yang memiliki efek anti kejang. Karena memungkinkan kejang kambuh. Dan juga harus menghidari penggobatan obat-obat herbal karena memperburuk kondisinya.