Sejarah, Arti dan Makna Hari Kesaktian Pancasila

Ilustrasi (Foto: Google Images)

5NEWS.CO.ID,- Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Akan tetapi masih banyak yang bertanya-tanya, bahkan tidak mengerti arti dan makna Kesaktian Pancasila itu sendiri dan mengapa disebut sebagai Kesaktian Pancasila.

Berikut penjabaran tentang latar belakang Hari Kesaktian Pancasila.

Penyebab diperingatinya Hari Kesaktian Pancasila, bermula dari sehari sebelumnya yang merupakan sejarah kelam bagi bangsa Indonesia. 30 September 1965, pada hari itu terjadi terjadi peristiwa pemberontakan dan usaha perebutan kekuasaan yang didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pemberontakan ini dimaksudkan untuk mengubah ideologi negara saat itu menjadi ideologi komunis. Tetapi, karena pemberontakan tersebut tidak berhasil, diasumsikanlah betapa sakti dan sakralnya Pancasila sehingga tidak dapat diubah-ubah.

Peringatan ini sendiri bermula dari masa awal pemerintahan Orde Baru. Pada tanggal 29 September 1966, Soeharto mengeluarkan keputusan Kep/B/134/1966 yang isinya agar setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila oleh seluruh angkatan bersenjata dengan melibatkan masyarakat.

Hari ini juga menjadi salah satu momen untuk menghargai para perwira TNI yang gugur dan hilang secara tiba-tiba. Penghormatan ini juga termasuk sebagai salah satu makna kesaktian pancasila.

Karena itu, setiap warga Negara Indonesia wajib melakukan penghormatan kepada seluruh pahlawan yang telah berguguran dalam melakukan tugas melindungi negara, Pancasila dan bangsa Indonesia.

Makna lainnya yang terkandung dalam kesaktian Pancasila adalah melindungi peranan Pancasila sebagai dasar negara dan juga ideologi bangsa.

Seperti diketahui, Pancasila memiliki peran vital sebagai dasar negara, yaitu untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan yang melingkupi politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.

Peringatan yang digagas oleh Soeharto ini bertahan hingga masa reformasi. Namun, presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri tidak pernah tampak menghadiri peringatan ini selama menjabat sebagai presiden (2001-2004). (mra)