
5NEWS.CO.ID,- Ekskavasi juga menemukan sekitar 40 ribu senjata asli dari perunggu serta baja. Berupa tombak, tombak berkapak, belati, anak panah dan tameng baja. Uniknya, peralatan perang tersebut masih utuh.
Pada tahun 2018 lalu, Profesor Marcos Martinon-Torres, Ketua Peneliti dari Universitas Cambridge, Inggris menyebut, bahwa temuan berupa ribuan senjata masih dalam kondisi baik. Tajam, mengkilap dan tanpa korosi!
Ia pun menyingkap tabir rahasianya. Kendati terkubur lebih dari 2.200 tahun, hal tersebut dikarenakan unsur tanah area makam mengandung pH basa. Partikel kecil dan organik rendah, sehingga menjaga senjata dari pembusukan. Dan hebatnya lagi, sudah dibalut lapisan anti karat menggunakan Kromium Dioksida!
Akhir Desember 2019, tim Arkeologi kembali menemukan harta karun. Di titik “Lubang Nomor 1” yang dieksplorasi sejak tahun 2009. Ekskavasi mendapatkan 200 tentara terakota, 12 patung kuda, 2 kereta, busur, perisai dan pedang perunggu. Kali ini terpendam dalam lubang seluas 400 meter persegi.
Ketua Tim Penggalian, Shen Maosheng, membaginya dalam dua kelompok. Pertama: Prajurit pembawa tiang.
Kedua: Prajurit pembawa busur panah.
“Dalam beberapa hal, tentara terakota seperti taman bermain yang luar biasa bagi Arkeolog: besar, rumit, terawat dengan baik, digali dengan cermat dan menyenangkan. Ini menimbulkan banyak pertanyaan yang menuntut pendekatan kolaboratif yang dibuat khusus dan membuat Kita semua terhibur,” ungkap Maosheng. (h@n)