
Penulis:Sutrisno, S.Pd.
Metode pembelajaran hybrid adalah metode pembelajaran yang digelar secara online (daring) dan tatap muka. Pada masa transisi, yakni pemulihan pasca pandemi COVID-19, metode ini digunakan sebagai jalan tengah yang mengakomodir kegiatan PTM dan PJJ. Pembelajaran hybrid juga berbeda dengan metode pembelajaran gabungan atau blended learning. Metode ini juga memiliki sejumlah manfaat dan keunggulan dibandingkan dengan sistem pendidikan konvensional ataupun metode gabungan.
Mengenal Pembelajaran Hybrid
Metode pembelajaran hybrid merupakan metode yang menyediakan dua jalur pembelajaran. Yang pertama adalah metode pendidikan konvensional yang biasa disebut dengan pembelajaran tatap muka (PTM). Yang kedua, metode ini juga menyediakan kelas online (daring) sebagai ruang terpisah bagi kegiatan belajar mengajar. Sehingga, siswa maupun guru dapat memilih metode pembelajaran yang paling tepat sesuai dengan kondisi di daerah masing-masing.
Pilihan adalah kata kunci yang membedakan metode hybrid dengan blended. Metode blended (gabungan) baik siswa dan guru, harus menjalani proses pembelajaran di kedua kanal yang disediakan, yaitu tatap muka dan daring. Sementara metode hybrid, memberi pilihan untuk menempuh proses belajar mengajar melalui tatap muka atau daring.
Sejarah
Metode pembelajaran online atau daring, pertama kali dilakukan pada tahun 1840, jauh sebelum manusia menemukan komputer. Pada masa itu, Isaac Pitman menyelenggarakan kursus online berbasis steno. Ia mengirimkan teks steno kepada anak didiknya melalui kartu pos. Pitman lalu meminta siswanya untuk mengirimkannya kembali untuk dinilai.
Berikutnya adalah era 1960 hingga 1970-an, di mana pelatihan-pelatihan dan kursus berbasis komputer mulai digelar. Era ini dipelopori oleh University of Illinois pada tahun 1963 dengan menyelenggarakan pelatihan bagi pekerja dalam jumlah yang sangat banyak secara bersamaan. Terobosan ini menjadi lompatan bagi metode penyelenggaraan pendidikan selanjutnya.
Memasuki tahun 1970-1980, dunia pendidikan mulai menggunakan televisi sebagai alat kegiatan belajar mengajar. Pendidikan berbasis TV ini banyak digunakan oleh perusahaan saat memberikan pembekalan dan pelatihan kepada para pekerja. Era ini menjadi tonggak digunakannya video oleh para pengajar untuk menyampaikan materi pendidikan. Di era ini, Universitas Stanford, Amerika Serikat, mulai menggelar pendidikan interaktif berbasis satelit yang masih berlangsung hingga saat ini.
Era selanjutnya adalah tahun 1980-1990 yang menggunakan CD-ROM di dunia pendidikan. Di era ini, sistem pembelajaran hybrid sudah mulai berjalan. Di era ini, Learning Management System (LMS) pertama kali digunakan.
Kemudian pada tahun 1998, pendidikan berbasis web mulai dikenal dan digunakan. Metode pembelajaran hybrid berbasis web banyak digunakan mulai tahun 2000 hingga sekarang.
Manfaat
Dengan memberikan pilihan, pembelajaran hybrid memiliki sejumlah manfaat dan keunggulan dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain. Beberapa manfaat dan keunggulan pembelajaran hybrid di antaranya adalah:
- Fleksibel
Metode hybrid menawarkan pilihan, sehingga siswa dan guru dapat memanfaatkan waktu secara fleksibel. Siswa atau guru yang tak dapat menghadiri kelas tatap muka, dapat digantikan dengan kelas daring kapan saja dan di mana saja.
- Hemat
Metode pembelajaran hybrid memberi solusi bagi kendala biaya. Metode ini dapat menghemat biaya pendidikan terutama bagi kalangan ekonomi menengah bawah.
- Bebas
Pembelajaran hybrid menawarkan kebebasan bagi guru dan murid untuk menentukan proses belajar mengajar. Apakah akan dilakukan secara daring atau tatap muka.
- Efisien
Metode ini dianggap sangat fleksibel hingga memberi efisiensi energi, waktu dan biaya.
Catatan: Artikel ditulis oleh Sutrisno, S.Pd., NIP: 197806052011011001, Kepala Sekolah di SDN Gelur, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah