
5NEWS.CO.ID,- Pes merupakan penyakit disebabkan adanya infeksi bakteri Yersinia Pestis yang dapat mengakibatkan hilangnya nyawa jika tidak ditangani oleh tenaga medis.
Seperti di negara Cina, seorang warga dilaporkan telah meninggal dunia akibat terinfeksi jenis pes Bubonic Plagu dan ini merupakan kasus Bubonis kedua di tahun 2020 setelah wabah corona.
Penyakit pes dapat menyebar dengan mudah pada lingkungan padat penduduk, sistem sanitasi buruk dan area yang penuh dengan hewan pengerat. Seperti tikus, kelinci, dan tupai dimana dalam penularannya melalui kutu yang mereka bawa. Selain itu domba, kucing dan kambing juga si pembawa bakteri yersinia pestis.
Ada tiga jenis pes berdasarkan bagian tubuh yang terlibat, antara lain:
- Pneumonic plague
Jenis ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar hingga ke paru-paru. Gejalanya adalah batuk yang disertai dahak atau air liur, sakit pada dada, sesak nafas dan tubuh terasa lemas. Jenis ini dapat berkembangbiak dengan cepat dan menyebabkan gagal nafas hingga syok hanya dalam 2 hari masa infeksi.
2. Septicemic plague
Pes ini berjenis dari perkembangan bakteri didalam darah yang mengidap penyakit pes. Ditandai dengan demam, badan lemas, gemetar, mual, muntah, sakit disekitar perut, diare hingga terjadi pendarahan dari mulut, hidung dan anus serta warna kulit yang menghitam karena tidak berfungsinya jaringan.
3. Bubonic plague
Jenis ini menimbulkan pembesaran getah bening. Mulai muncul gejala satu minggu setelah digigit oleh kutu yang terinfeksi pes. Gejalanya pembengkakan dibagian leher, ketiak, pangkal paha dan di area sekitar gigitan.
Gejalan-gejala ini akan muncul selama 2-6 hari setelah terinfeksi bakteri yersinia pestis. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti peradangan selaput otak, tidak berfungsinya jaringan karena terganggunya aliran darah ke sela jari-jari dan kaki.
Adapun pencegahannya dapat diobati dengan menggunakan antibiotk. Apabila tidak segera diobati, jenis bubonic plague bisa berkembang menjadi parah. Pengobatan septicemic dan pneumonic pengobatan dilakukan melalui cairan infus, oksigen dan membutuhkan alat bantu pernafasan.
Cara pencegahan dapat dilakukan dengan:
- Mengawasi dan mengendalikan populasi hewan pengerat.
- Hindari tumpukan benda rongsok, makanan hewan atau kotoran agar tidak memungkinkan tikus singgah.
- Gunakan sarung tangan saat berhadapan dengan hewan yang terinfeksi.
- Pastikan hewan yang dipelihara dilindungi dengan obat antiserangga atau kutu.
- Cegah hewan bila akan tidur di kasur atau sofa, agar penyakit pes tidak mudah tersebar.
- Konsultasikan dengan dokter bila wabah pes melanda agar mendapat penanganan lebih awal. (sari)