
5NEWS.CO.ID, -Perayaan Hari Raya Saraswati diperingati pleh umat Hindu sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan, dirayakan setiap 210 hari atau 6 bulan sekali. Tepatnya dengan menggunakan hitungan kalender Bali Sabtu (Saniscara) Umanis (Legi) Watugunung.
Hari Saraswati dilakukan dengan pemujaan pada Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni. Perayaan ini biasanya dilaksanakan di sekolah-sekolah sebagai tempat menuntut ilmu. Para guru menaruh sesajen besar dan bersembahyang di halaman sekolah.
Di hari itu perkantoran, pustaka-pustaka maupun yang berhubungan dengan alat-alat tulis serta membaca saat itu juga tidak diperbolehkan atau dihentikan.
Peringatan Hari Saraswati pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini para pemedek yang datang tidak sepadat dulu dan mereka wajib mematuhui protokol kesehatan. Pemedek adalah umat yang mendekatkan diri pada Tuhan.
Pemangku yang memimpin upacara tampak mengenakan masker dan face shield. Umat yang berada di dalam Pura dibatasi, sekitar 30-50 orang, sedangkan yang lain mengantre didepan pintu masuk. Setiap sesi sembahyang hanya berlangsung sekitar 15-20 menit.
Adapun para pemedek yang bersembah menempati tanda silang dan ditata sedemikian rupa dengan jarak 1 hingga 1,5 meter. Petugas yang memercikkan air suci kepada para peserta sembahyang juga mengenakan alat pelindung diri.
Menurut cerita, Saraswati adalah istri Brahma. Berkat anugerahnya manusia menjadi beradab dan berkebudayaan.
Ia disimbolkan sebagai seorang dewi yang duduk diatas teratai dengan berwahanakan seekor angsa (Hamsa) atau merak, berlengan empat dengan membawa sitar atau veena dan ganatri dikedua tangan kanan. Tangan kiri membawa pustaka/kitab dan tangan kiri satunya ikut memainkan veena atau bermudra memberkahi. (sari)