
Penulis: Sudono S.Pd.SD.
Sistem asesmen dalam dunia pendidikan membutuhkan penyesuaian, baik oleh guru maupun siswa. Adaptasi mutlak diperlukan dalam proses belajar mengajar dan penilaian. Tolok ukur perkembangan siswa bukan lagi ditakar dengan penguasaan materi pelajaran belaka. Ujian nasional pun berganti menjadi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
Pola penilaian AKM mengharuskan guru menakar kemampuan siswa terkait konten (materi pelajaran), konteks (analisis) dan kemampuan kognitif.
Mengenal Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif adalah kemampuan siswa dalam belajar dan menggunakan apa yang dipelajari. Menurut pakar, perkembangan kognitif bagaimana cara siswa memperoleh pengetahuan melalui proses belajar dan menggunakan pengetahuannya untuk mengatasi tantangan atau masalah.
Dodge, Colker Heroman (2002) menyebut bahwa perkembangan kognitif adalah proses belajar yang mengacu pada pola pikir anak dan bagaimana menggunakan apa yang mereka pelajari. Kemampuan kognitif dipengaruhi oleh genetik (bawaan) dan lingkungan.
Hasil riset menunjukkan bahwa gen anak mempengaruhi sekitar 20 persen kemampuan kognitif dan 80 persen sisanya dipengaruhi oleh lingkungan. Hal ini menunjukkan pendidikan dasar sangat berpengaruh pada kemampuan dasar dan karakter siswa.
Perkembangan Kognitif Anak
Merangkum dari berbagai sumber, berikut tahapan perkembangan kognitif siswa sekolah dasar:
- Anak SD Umur 5-6 Tahun
- Menguasai kosakata sekitar 2.000 kata.
- Menulis kalimat dengan lima kata atau lebih.
- Menghitung sampai 10 benda pada satu waktu.
- Mengetahui arah.
- Berpikir dan mempertanyakan mengapa dan karena.
- Mengkategorikan benda.
- Mengenal waktu.
- Mengikuti pelajaran, memahami petunjuk guru dan mampu mengerjakan tugas sederhana.
- Anak SD Umur 7-8 Tahun
- Rentang perhatian dalam pembelajaran yang lebih lama.
- Berlatih untuk mengemban tanggung jawab.
- Memahami pecahan dan konsep ruang.
- Memahami uang dan nilainya.
- Mengenal waktu lebih mendalam seperti hari, minggu, bulan, jam, menit, detik dan lainnya.
- Mampu membaca buku sendiri.
- Anak SD Umur 8-12 Tahun
- Mengembangkan perspektif.
- Berpikir logis menggunakan hipotesis dan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan.
- Berorientasi pada tujuan.
- Mencari sumber motivasi dengan mengembangkan bakat diri.
- Memperhatikan kondisi emosional yang mempengaruhi kemampuan kognitif.
- Mengenal nilai uang dan waktu.
- Membaca buku, menafsirkan dan menulis cerita.
- Mengenal humor dan permainan kata.
Unsur Penilaian Kemampuan Kognitif
Dilihat dari bentuknya, penilaian kemampuan kognitif siswa sekolah dasar dapat ditakar melalui:
- Tes/pertanyaan lisan.
- Pilihan ganda
- Uraian obyektif
- Uraian bebas
- Isian singkat
- Menjodohkan
Adapun yang harus diukur dalam penilaian kognitif adalah beberapa hal sebagai berikut:
- Kemampuan siswa mengingat seperti menyebutkan istilah, simbol urutan dan lain-lain.
- Kemampuan menafsirkan dan menentukan sesuatu.
- Kemampuan menerapkan teori dengan mengorganisasikan datau menyusun struktur.
- Kemampuan membandingkan, mengkategorikan dan menganalisa.
- Kemampuan menyimpulkan dengan menghubungkan dan menyusun fakta.
- Kemampaun mengevaluasi dengan mempertimbangkan dan menentukan dengan menggunakan tolok ukur tertentu.
Catatan:
Artikel ditulis oleh Sudono S.Pd.SD., NIP: 197911062009031003 , SD Negeri Pakem 02 Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.
