Implementasi Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar

Gambar Ilustrasi. (Foto: UNPKediri)

Penulis: Siti Zafrotin

Pendidikan adalah proses perubahan tingkah laku, penambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup agar peserta didik menjadi lebih dewasa. Pendidikan adalah proses perubahan tingkah laku, penambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup agar peserta didik menjadi lebih dewasa dalam hal pemikiran dan sikap.

Pendidikan karakter bertujuan agar peserta didik sebagai penerus bangsa mempunyai akhak dan moral yang baik, untuk menciptakan kehiupan berbangsan yang adil, aman dan makmur. Dalam ketentuan peraturan perundangan, Pendidikan karakter bertujuan agar peserta didik sebagai penerus bangsa mempunyai akhak dan moral yang baik, untuk menciptakan kehiupan berbangsan yang adil, aman dan makmur.

Berdasarkan program yang diprakarsai oleh pemerintah bernama Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang memiliki tujuan untuk mendorong pendidikan berkualitas dan bermoral yang merata di seluruh bangsa, mennujukkan bahwa pendidikan karakter anak merupakan salah satu hal terpenting untuk mengiringi tumbuh kembang anak. Melalui Peraturan Presiden nomor 87 pasal 2 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), PPK memiliki tujuan :

  1. Membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia tahun 2045 dengan jiwa pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan;
  2. Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya indonesia dan;
  3. Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi penidik, tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK.

Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham tenang mana yang benar dan salah, mampu merasakan nilai yang baik dan biasa melakukannya.

Dalam periode sekolah dasar, yang mana merupakan fase-fase fundamental dalam pendidikan anak, metode yang dilakukan guru untuk mengembangkan karakter adalah pengarahan, pembiasaan, keteladanan, penguatan, hukuman. Nilai-nilai karakter yang bisa digali dalam pembelajaran seperti Religius, jujur, kerja keras, disiplin, rasa tanggung jawab, cinta tanah air, peduli terhadap lingkungan sekitar, jiwa sosial yang kuat.

Konsep Dasar Pendidikan Karakter

Pada dasarnya, Konsep dasar pendidikan karakter tertuang dalam Permendikbud No 23 tentang Penumbuhan Budi Pekerti tahun 2015. Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) bertujuan:

  1. menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan,
  2. menumbuhkembangkan kebiasaan yang baik sebagai bentuk pendidikan karakter sejak di keluarga, sekolah dan masyarakat,
  3. menjadikan pendidikan sebagai gerakan yang melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan keluarga, dan/ atau
  4. menumbuhkembangkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Karakter akan terbentuk bila aktivitas dilakukan berulang-ulang secara rutin hingga menjadi suatu kebiasaan, yang akhirnya tidak hanya menjadi suatu kebiasaan saja tetapi sudah menjadi suatu karakter.

Penanaman karakter dengan cara menanamkan nilai-nilai universal untuk mencapai kematangan karakter melalui penanaman cinta kasih dalam keluarga. Rasa rendah diri dapat menyebabkan seseorang melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri dan keluarga.

Penanaman dan pengembangan pendidikan karakter di sekolah menjadi tanggung jawab bersama. Keluarga menjadi kiblat perjalanan dari dalam kandungan sampai tumbuh menjadi dewasa dan berlanjut di kemudian hari.

Selain itu, Lingkungan sekolah saat ini memiliki peran sangat besar pembentukan karakter anak. Peran guru tidak hanya sekedar sebagai pendidik semata, tetapi juga sebagai pendidik karakter, moral dan budaya bagi siswanya.

Pendidikan karakter merupakan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh guru, dalam hal ini, guru membantu membentuk watak peserta didik berdasarkan prinsip pendidikan karakter yang telah disebutkan sebelumnya.

Berikut prinsip yang digunakan guru dalam pengembangan pendidikan nilai atau karakter bangsa:

  1. Nilai dapat diajarkan atau memperkuat nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui olah pikir, olah rasa, olah karsa, olah qalbu, dan olah raga dihubungkan dengan objek yang dipelajari yang terintegrasi dengan materi pelajaran.
  2. Proses perkembangan nilai-nilai/karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan pembelajaran.
  3. Proses pengembangan nilai-nilai karakter bangsa merupakan proses yang berkelanjutan sejak peserta didik masuk dalam satuan pendidikan
  4. Diskusi tentang berbagai perumpamaan objek yang dipelajari untuk melakukan olah pikir, olah rasa, olah qolbu, dan olah raga untuk memenuhi tuntutan dan munculnya kesadarn diri sebagai hamba Allah, anggota masyarakat dan bangsa maupun warga negara, dan sebagai bagian dari lingkungan tempat hidupnya.
  5. Program perkembangan dirinya melalui kegiatan-kegiatan rutin budaya sekolah, keteladanan, kegiatan spontan pada saat kejadian, pengkondisian dan pengintegrasian pendidikan nilai karakter dengan materi pelajaran, serta merujuk kepada pengembangan kompetensi dasar setiap mata pelajaran.

Artikel ditulis oleh Siti Zafrotin, NIP: 19770919 2003122002, SDN Tambaharjo 01, Tambakromo, Pati, Jawa Tengah.